Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Melongok Tempat Persinggahan Putra Pangeran Jayakarta, Saung Ranggon

Diperbarui: 31 Maret 2023   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saung Ranggon (dokpri)

Cikarang Kabupaten Bekasi dikenal sebagai daerah industri. Beberapa pabrik besar berlokasi di daerah sana. Namun bukan pabriknya yang akan saya ulas. Melainkan tempat menarik dan bersejarahnya.

"Di mananya?"

Pasti begitu yang terlintas dibenak teman-teman.

Ketika dikatakan bahwa di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi terdapat cagar budaya. Saya mengernyitkan kening. Memangnya ada ya? Setelah diberitahu dan ditunjukkan link beritanya, barulah saya percaya dan jadi ingin tahu lebih jauh.

Oleh karenanya saya tertarik mengikuti trip yang diadakan oleh Click Kompasiana yang temanya Jelajah Cikarang. Salah satu tempat yang akan dikunjungi adalah cagar budaya di sana. Namanya Saung Ranggon.
Sepanjang perjalanan saya penasaran sekali, seperti apa sih tempatnya?

Kurang lebih 1 jam perjalanan dari stasiun Cikarang, akhirnya saya menjejakkan kaki di Desa Cikedokan, lokasi Saung Ranggon.

Suasana sekitar Saung Ranggon (dokpri)

Hawa teduh melingkupi suasana. Selain cuacanya yang memang mendung, lokasi sekitar Saung Ranggon juga masih dinaungi pepohonan besar. Sehingga semakin terasa teduhnya daerah sekitar.

Saung Ranggon yang akan saya singgahi bersama teman-teman Click Kompasiana dikelilingi pagar besi. Untuk bisa masuk ke dalam harus permisi dan didampingi juru kunci. Jadi tidak asal masuk saja.

Setelah bertemu juru kuncinya yang bernama ibu Sri Muryati, kami diajak masuk dan naik ke saung. Bangunan berbentuk panggung yang terbuat dari kayu Ulin. Terlihat kokoh dengan warna cokelat tua kehitaman.

Siapa nyana bangunan tersebut sudah ada sejak abad ke-16. Sampai sekarang masih terlihat kokoh. Berdiri di atas tanah seluas 5.000 meter, Saung Ranggon memiliki luas sekitar 7,6 meter x 7,2 meter dengan tinggi sekitar 2,5 meter.

Dari penjelasan ibu Sri, Saung Ranggon sempat tidak terurus selama 2 abad. Ditemukan kembali oleh pasukan Mataram bernama Raden Abbas pada tahun 1821 Masehi.

Mendengar penjelasan dari kuncen Saung Ranggon (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline