Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Saling Berkirim Kabar dan Hampers Cara Menjaga Silaturahmi Saat Pandemi

Diperbarui: 14 Mei 2021   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Silaturrahmi atau silaturahim yang berarti menyambung tali persaudaraan seyogyanya dilakukan dengan cara saling mengunjungi. Kita berjabat tangan dan saling berpelukan. Menanyakan kabar dan berbagi cerita tentang banyak hal. 

Membawa buah tangan atau oleh-oleh sekadar etika. Bahwa tak pantas berkunjung ke rumah orang hanya melenggang tangan. Yang terpenting dari semua itu adalah kehadiran kita. Sudah berkenan hadir dan berkunjung sudah suatu kesyukuran tersendiri.

Artinya orang tersebut telah meluangkan waktunya dan memerlukan serta mempersungguh untuk mengetahui kabar kita. Melihat sendiri kondisi kita. Saking berartinya kehadiran seseorang tersebut. Atau saking ditunggunya kedatangan seseorang itu. Ada celetukan seorang ibu yang bisa membuat telinga merah.

"Enggak usah kirim uang. Enggak perlu bawa apa-apa. Yang penting kamu ada di depan mata, ibu sudah senang."

Hal tersebut menunjukkan betapa berharganya kehadiran kita dibandingkan apa pun. Dulu. Ya, dulu sebelum pandemi. 

Setelah pandemi tentu kita tidak boleh egois. Pokoknya Silaturrahim adalah datang, jabat tangan, dan pelukan erat. Kondisinya tidak bisa seperti itu lagi. Bahkan sudah menjadi peraturan pemerintah yang harus dipatuhi. Sebagai warga yang baik tentu kita harus mentaati peraturan tersebut.

Lalu bagaimana agar silaturahmi tetap terjaga saat pandem? Tanpa perlu berkunjung, berjabat tangan dan berpelukan.

Mudah saja. Sekarang era digital. Semua hal bisa dilakukan hanya dengan memainkan jari jemari. Jika dulu menelpon dan berkirim kabar hanya untuk hal-hal penting saja. Kini kita bisa melakukannya setiap saat untuk menanyakan kabar mereka yang jauh di sana.

Bisa melalui pesan singkat, menelpon atau video call. Meski tidak bisa bertatap muka secara langsung. Kita masih bisa saling melihat melalui video call. Jadi tak perlu risau dengan urusan tak bisa mudik. Nanti ada saatnya kita bisa berkumpul dan saling peluk kembali.

Selain itu kita juga bisa mengirim hampers berisi makanan kesukaan. Atau makanan yang sama dengan yang kita makan. Intinya berbagi kebahagiaanlah. Bukankah tujuan Silaturrahmi juga seperti itu? Berbagi kabar bahagia. 

Pandemi bukan halangan untuk bersilaturahmi. Tinggal bagaimana kita mengkondisikan keadaan. Agar semua tetap berjalan baik tanpa melanggar aturan yang berlaku. (EP)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline