Lihat ke Halaman Asli

Deni Arisandy

Freelancer

Mewujudkan Dukungan Investasi Hijau di KTT G20

Diperbarui: 7 Juli 2022   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

G20 Indonesia (foto: Kompas.money)

Saya sempat merasakan suhu yang sangat panas di Depok,Jawa Barat, sejak April-awal Juni 2022 lalu. Kondisi cuaca ini diikuti dengan hujan yang hampir setiap hari turun, disertai dengan angin yang sangat kencang. 

Memang, sebagian masyarakat kita, beberapa waktu belakangan ini sempat merasakan adanya suhu ekstrim. Ada sebagian wilayah dengan kondisi yang sangat panas. Ada juga sebagian wilayah lain yang merasakan kondisi hujan lebat terus menerus yang tidak biasanya.

Perubahan iklim ini tak hanya ancaman bagi Indonesia, tetapi dunia secara keseluruhan. Sejatinya, seluruh masyarakat dunia berkepentingan menjaga agar suhu bumi tidak melewati ambang batas berbahaya.

Ancaman perubahan iklim ini sejak beberapa tahun belakangan menjadi pembahasan sejumlah pemimpin-pemimpin dunia. Bagaimana upaya bersama mengatasi peningkatan emisi karbon global.

Dengan Indonesia menjadi Presidensi G20  yang puncaknya KTT Bali pada November tahun 2022, Indonesia mengusung transisi energi sebagai salah satu dari tiga sektor prioritas yang dapat menjadi jalan keluar memulihkan kondisi dunia saat ini.  Sebagai Presidensi G20, Indonesia ikut mendorong transisi energi menuju transisi ke energi baru dan terbarukan( EBT) dengan mengedepankan keamanan, aksesibilitas dan keterjangkauannya.

Transisi ke EBT dipercaya sebagai upaya strategis untuk mengurangi ancaman perubahan iklim sekaligus upaya mendorong penurunan emisi gas rumah kaca.

Sebagai bagian dari Presidensi G20, Bank Indonesia tentunya berperan besar untuk mendorong terciptanya iklim investasi hijau yang berwawasan lingkungan. Bank Indonesia melalui instrumen kebijakan makroprudensial yang dimilikinya, bisa memberikan dukungan pada perusahaan-perusahaan yang berinvestasi mengembangkan dan memanfaatkan EBT. 

Saya sebagai masyarakat Indonesia dan bagian dari masyarakat global, jelas ikut bangga jika banyak perusahaan di Indonesia semakin populer memanfaatkan EBT dan berinvestasi yang berwawasan lingkungan.

Indonesia memiliki potensi sumber daya EBT yang sangat besar. Kita menjadi pemilik sumber panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dan terbesar kedua di dunia juga dari sisi pemanfaatannya.

Ada lagi sumber daya air yang sangat-sangat melimpah dan belum optimal dimanfaatkan, energi matahari yang juga melimpah, sumber energi angin,  dan juga sumber biomassa yang cukup besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline