Lihat ke Halaman Asli

Denata

wiraswasta

Peran Strategis Teknologi dalam Menumbuhkan Kemandirian Tunanetra

Diperbarui: 8 Juni 2021   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar alodokter.com

Memasuki revolusi industri 4.0, hampir semua bidang merubah cara konvensional menjadi digital. Hal ini menunjukkan jika teknologi memiliki peranan penting dalam semua aspek kehidupan. Hampir setiap orang dalam bidang apapun menggunakan teknologi. Bahkan mereka yang menguasai teknologi bisa dikatakan memiliki peluang lebih baik dibandingkan yang tidak menguasai.

Teknologi telah menjadi hal yang krusial dalam hidup manusia. Terlebih di saat pandemi seperti saat ini. Hampir seluruh aktivitas terhubung dengan teknologi. Semua orang membutuhkan teknologi, baik sekedar untuk mendapatkan informasi, bekerja, belajar, mendapatkan hiburan bahkan untuk komunikasi. Tidak dapat dipungkiri jika teknologi memang memiliki peran yang sangat penting bagi siapapun tanpa terkecuali.

Kebutuhan Penyandang Tunanetra

WHO menjelaskan bahwa definisi tunanetra adalah mereka yang tidak dapat membaca dalam jarak tertentu. Sedangkan beberapa ahli mengatakan tunanetra bukan hanya untuk mereka yang tidak bisa melihat. Mereka yang mampu melihat tetapi terbatas juga dikategorikan dalam penyandang tunanetra. Kurangnya kemampuan dalam penglihatan tentu sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Bahkan dapat dikatakan sulit jika tidak dapat beradaptasi dan melakukan penyesuaian.

Penyandang tunanetra sebagai bagian dari kehidupan sosial, tentu juga memiliki kebutuhan dasar yang sama dengan masyarakat normal pada umumnya. Para tunanetra memiliki kebutuhan untuk belajar, bekerja ataupun kebutuhan dalam menjalankan rutinitas di tengah masyarakat.

Kemajuan teknologi memang perlahan akan membawa semua orang masuk ke dalam era digital. Tapi menjadi kekhawatiran jika kemajuan ini tidak dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus pada penglihatannya. Jika melihat realita yang ada, masih ada tunanetra yang bekerja sebagai pemijat tradisional dengan penghasilan rendah di beberapa daerah. Dengan kata lain, sebagian dari tunanetra masih berada di garis kemiskinan. Hal ini membuat mereka juga masih bergantung pada pemberian pihak lain, semisal bantuan sosial dari pemerintah setempat.

Melihat jumlah penyandang tunanetra yang tidak sedikit dan masih adanya ketimpangan ekonomi sosial, maka inovasi teknologi harus diciptakan. Kemajuan teknologi telah membawa semua orang memasuki era digital, begitu juga seharusnya dengan mereka yang memiliki kebutuhan khusus pada penglihatannya. Dengan diciptakannya alat-alat yang dapat membantu tunanetra lebih dekat dengan teknologi, maka besar harapan gangguan penglihatan tidak akan menjadi kendala untuk beradaptasi di tengah kemajuan zaman.

Teknologi Bagi Tunanetra

Seiring berkembangnya zaman, teknologi memang mengalami kemajuan pesat. Hidup manusia telah dimanjakan dengan adanya teknologi. Kenyataanya, banyak hal positif yang didapat dari kemajuan teknologi. Hal ini juga yang seharusnya dirasakan oleh para penyandang tunanetra.

Penyandang tunanetra meskipun mengalami kekurangan dalam hal penglihatan, tetapi mereka memiliki kemauan dan kemampuan berpikir yang sama seperti masyarakat non tunanetra. Banyak kemampuan mereka yang tidak dapat diaktualisasikan karena minimnya aksesibilitas terhadap teknologi. Seharusnya penyandang tunanetra mendapat kesempatan yang sama dalam hal penggunaan teknologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline