Lihat ke Halaman Asli

Denata

wiraswasta

Menjadi Pahlawan Masa Kini dengan Berinvestasi di SBN

Diperbarui: 25 Agustus 2020   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber layarberita.com

Ekonomi Indonesia tengah dihadapkan dengan situasi yang sungguh tidak bersahabat dan tidak kondusif saat ini. Bagaimana tidak, ekonomi nasional mengalami perlambatan karena pandemi virus corona yang merebak di Indonesia. Terjadinya penurunan berbagai aktivitas ekonomi domestik sangat berisiko terhadap ketidakstabilan makroekonomi dan sistem keuangan. Dengan keadaan ini, ancaman krisis ekonomi seakan-akan terus mengintai.

Semakin memburuknya sistem keuangan akan menjadi ancaman bagi semua lapisan masyarakat. Lambatnya laju ekonomi mengakibatkan penurunan penerimaan negara dan peningkatan belanja negara. Bagaimanapun, implikasi pandemi virus corona telah berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menyebabkan negara mengalami defisit anggaran.

Pengertian Defisit Anggaran

Secara umum defisit anggaran bisa diartikan sebagai kondisi keuangan yang kurang dalam kas negara. Defisit bisa terjadi dikarenakan pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan. Bagaimana dengan realisasi kas negara di tengah pandemi yang sedang melanda? Apakah keuangan negara menjadi surplus atau justru sebaliknya menjadi defisit?

Sumber Kementerian Keuangan

Dari gambar diatas jika dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi Pendapatan Negara semester I tahun 2020 memang lebih rendah 9,83 persen. Sedangkan realisasi Belanja Negara mengalami peningkatan sebesar 3,31 persen. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan disebutkan bahwa realisasi Pendapatan Negara semester I tahun 2020 sebesar 811,2 triliun dan realisasi Belanja Negara mencapai 1.068,9 triliun.

Sehingga terjadi realisasi defisit APBN sebesar 257,7 triliun. Di semester I tahun 2020, Indonesia telah mengalami defisit anggaran yang berada pada level 1,57 persen terhadap PDB.

Bukan tanpa sebab defisit APBN membengkak. Pembengkakan terjadi karena pemerintah tengah menggelontorkan banyak dana untuk penanganan pandemi virus corona, terutama untuk belanja bantuan sosial dan juga upaya pemulihan ekonomi. Tidak dapat dipungkiri jika virus corona yang meluas telah memperburuk ekonomi negara.

Dampak dan Mitigasi Pelebaran Defisit Anggaran

Pelebaran defisit anggaran bukan tidak memberikan dampak bagi ekonomi makro dan masyarakat Indonesia. Justru dampak yang dirasakan sangat besar dan menjadi pukulan hebat bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia sendiri. Jika pemerintah mengalami defisit tentu negara akan membutuhkan penambahan modal yang dapat memicu peningkatan suku bunga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline