Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Apa Sebenarnya "Game Plan" China di Afghanistan?

Diperbarui: 8 September 2021   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menlu China Eang Yi saat menerima kunjungan petinggi Taliban di China. Sumber: KompasTV

Amerika Serikat telah menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan dengan tergesa-gesa dan bisa dibilang telah 'mempermalukan' Washington serta sekutunya NATO.

Lebih dari 123 ribu orang telah diterbangkan dari Afghanistan sejak jatuhnya Kabul-- setelah 20 tahun intervensi militer asing.

Penerbangan militer AS terakhir lepas landas dari bandara internasional Hamid Karzai dilakukan satu menit sebelum tengah malam. 

Setelahnya, Taliban melepaskan tembakan perayaan di seluruh Kabul dan juru bicara mereka memberi selamat kepada warga Afghanistan atas kemenangan mereka. 

Dari landasan pacu di bandara, ribuan orang Afghanistan yang membantu negara-negara barat selama pendudukan asing, telah dievakuasi, sedangkan mereka yang tertinggal menatap masa depan yang tak pasti. 

Dalam 20 tahun terakhir perang telah merenggut nyawa hampir 2.500 tentara AS dan diperkirakan 240.000 orang Afghanistan, dan lebih dari 550.000 orang telah mengungsi. 

Ditambah laporan PBB yang mengatakan bahwa lebih dari 18 juta penduduk Afghanistan membutuhkan bantuan, konflik telah menghancurkan Afghanistan dan ekonomi mereka berada di ambang kehancuran. 

Tapi ada satu negara yang mengincar peluang di tengah krisis saat ini: Republik Rakyat China.

Penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan menunjukkan kalau kebijakan intervensi militer di negara lain, dan memaksakan nilai-nilai sendiri dan sistem sosial pada orang lain terbukti tidak praktis, dan pasti akan berakhir dengan kegagalan.

Secara optimis, bisa dikatakan bahwa Afganistan telah mampu membebaskan diri dari pendudukan militer asing. Rakyat Afganistan telah mendapatkan awal baru untuk perdamaian nasional dan rekonstruksi sejarah. Taliban telah membuka halaman baru bagi Afghanistan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline