Lihat ke Halaman Asli

Irpanudin .

TERVERIFIKASI

suka menulis apa saja

4 Faktor Pembeda yang Membuat Argentina Juara Piala Dunia 2022

Diperbarui: 18 Desember 2022   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto :kompas.com

Piala Dunia 2022 akhirnya mencapai puncaknya. Ratusan juta pasang mata pecinta sepakbola di seluruh dunia menyaksikan dengan hati berdegup, berharap tim kesayangan dan pemain pujaannya mengangkat trofi lambang supremasi sepakbola dunia.

Peluang kedua tim yang menginjakkan kaki di Final relatif sama besar. Dari kualitas pemain, racikan strategi, kedalaman skuad, sangat seimbang dan menjanjikan pertandingan yang berkualitas. Sulit ditebak siapa yang akan memenangkan pertandingan.

Prediksi google menunjukkan Argentina sedikit lebih unggul dengan peluang menang pada waktu normal 36%, di atas Prancis yang mengantongi angka 34%, 30% sisanya memprediksi terjadi perpanjangan waktu untuk menentukan pemenang. Situs judi dunia bet365 juga menunjukan keunggulan untuk Argentina di angka 2,75, sementara prancis 2,8 dan peluang seri 3,0.

Sebagai informasi, tim yang diunggulkan akan memberikan nilai pengembalian taruhan yang semakin kecil. Jadi jika anda bertaruh Rp. 1,000, anda akan mendapat uang kemenangan Rp. 2.750 jika bertaruh untuk Argentina dan Argentina menang, dan Rp. 2.800 jika bertaruh untuk Prancis.

Meskipun Prancis bukanlah lawan yang ringan, Piala Dunia kali ini memberi banyak alasan untuk Argentina mengangkat trofi. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi faktor utama bagi kemenangan argentina di final Piala Dunia 2022.

1. Lionel Andres Messi

Alasan pertama tentu saja keberadaan pemain bernomor punggung 10 di Argentina. Kualitas permainan dan kepemimpinannya pada piala dunia kali ini luar biasa. Semangatnya dan keinginannya untuk memberikan gelar prestisius untuk Argentina terlihat jelas pada saat melawan Belanda di perempat final.

Meski pun sempat mengalami kekalahan mengejutkan dari Saudi Arabia pada pertandingan pertama, dan gagal penalti pada pertandingan ketiga, Messi tetap bermain pada level tertingginya di usia 35 tahun. Umpan-umpannya yang terukur dan imajinatif selalu membahayakan, sepakan langsungnya kerap mengancam gawang lawan. Di penghujung kariernya, yang mungkin menjadi pertandingan terakhirnya untuk Argentina, dia tidak hanya akan memberikan 100% energinya untuk Albiceleste, bahkan lebih. Seperti hewan liar yang tengah terpojok, situasi ini yang akan membuat Messi sangat berbahaya.

2. Tim yang padu dan saling melengkapi.

Selama keberadaan Messi di Timnas Argentina, belum pernah Messi mendapatkan tim yang komplit dan saling melengkapi satu sama lain. Messi memang masih menjadi sosok yang tidak tergantikan, tapi Argentina tidak lagi tergantung pada seorang Messi. Ketika Messi kesulitan dengan pengawalan ketat tim lawan, pemain lain hadir menentukan kemenangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline