Lihat ke Halaman Asli

Bali United Kalah Dari Perwakilan Kamboja, Tandakan Sepakbola Indonesia Jalan di Tempat dan Sepakbola Kamboja Berkembang Pesat?

Diperbarui: 27 Juni 2022   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : sindo news

Pada Senin,27 Juni 2022 Bali United melakoni laga lanjutan kualifikasi Piala AFC melawan delegasi dari Kamboja yakni Visakha FC, bentrok keduanya dihelat di stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar,Bali pada pukul 16.00 WIB. 

Bermain di hadapan publik sendiri harusnya membuat bali memiliki energi tambahan dari pendukungnya, namun sayang hasil yang di dapat oleh Irfan Jaya dan kawan kawan malah sebaliknya, Bali United harus rela digulung oleh Visakha dengan skor telak 5-2.

Tentu dengan hasil tersebut langkah bali United untuk maju ke babak selanjutnya terhitung berat,apalagi untuk mengincar posisi juara di grup tersebut, Bali harus bergantung dari hasil tim lain yang berlaga, 

dan untuk menjadi runner up terbaik Bali harus menyapu bersih satu laga sisa melawan Kaya FC tak cukup menang saja, melainkan bali harus pesta gol ke gawang kaya FC esok karena dengan kekalahan 5-2 melawan Visakha membuat defisit gol Bali United mines satu.

Yang menjadi sorotan dari laga  tadi adalah sungguh tidak etis bagi juara bertahan liga indonesia harus kalah dari klub nomor tiga liga kamboja, terlebih dengan skor telak dan menjadi tuan rumah pada kualifikasi kali ini.

Yang menjadi pertanyaan adalah kualitas liga kita yang berjalan ditempat atau liga kamboja yang berhasil berkembang dengan pesat? Atau memang liga kita sudah maju selangkah namun kamboja sudah maju dua hingga tiga langkah.

Gebrakan yang dilakukan liga Kamboja juga tidak main main, terbukti liga mereka diurus oleh orang orang yang kompeten, bahkan CEO dari liga kamboja adalah mantan jajaran petinggi dari Barcelona dan Konsultan Pemasaran FIFA yakni Satoshi Haito, dan program pertama yang diusung oleh Satoshi tidak main main, 

beliau menerapkan tata kelola dan standar lisensi yang ketat, tentu dengan kebijakan tersebut klub klub di kamboja tidak bisa asal melakukan jual beli lisensi klub dengan asal main saja, terlebih dengan kebijakan tersebut baik pelatih yang melatih klub klub kamboja harus memiliki lisensi yang cocok dan memenuhi standar untuk melatih. Jika ditilik dari kub Visakha tadi, mereka juga memiliki stadion sendiri bernama Prince Stadium, 

meski tidak terlalu besar namun stadion tersebut sudah ber standar fifa baik dari lampu yang sudah berstandar fifa dengan 1500 lux, dan juga di stadion tersebut  sudah terpasang single seat dan ruang ganti pemain yang berstandar kelas satu eropa tak cukup sampai disitu di stadion tersebut terdapat juga fasilitas yang memadai seperti sauna, tempat pijat hingga arena pemanasan.

Hal tersebut harusnya menjadi tamparan bagi klub klub besar Indonesia, mereka bisa mendatangkan dan menggaji pemain dengan nominal yang sangat besar namun masih belum bisa memiliki stadion pribadi, mayoritas klub di Indonesia masih menumpang stadion milik pemerintah setempat, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline