Lihat ke Halaman Asli

Hanya Puisi Untuk Hayalan

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

[caption id="attachment_143306" align="aligncenter" width="520" caption="by google"][/caption] Saat aku kecil aku suka bermain-main, berpetualang melakukan banyak hal-hal baru yang seru, melakukan hal-hal yang aku tau adalah Sesuatu keseruan dan keceriaan namun terkadang disetiap sela-selanya  terdapat hayal. Hayalan yang buatku saat itu adalah cuma hayalan, ya setiap manusia pasti berhayal bukan? Beranjak remaja aku menjadi lebih murung dan jarang bersenang-senang entahlah mungkin dulu Ada hal yang  sesuatu bangets. Jadi gitu deh, kadar keseruan dan keceriaan berkurang walaupun  kadang aku juga masih berhayal tentang hal-hal menyenangkan dan ceria... Ku anggap waktu itu, hayalan adalah omong kosong dan  lamunan tak berguna, F*ck!!!! Beranjak dewasa aku menjadi pribadi yang serius dan sensitive, itu membuat aku sulit menikmati hidup, mungkin karena aku sedang melewati perjalan berhayal yang  kelam waktu itu. Keseruan dan kecerian ku tiba-tiba menghilang? Why???? Dewasa ini akupun menyadari bahwa hidup itu gabungan antara kenyataan dan hayalan , jika kenyataanmu buruk tetapi ternyata kamu mampu berhayal tentang kebaikan maka niscaya kamu bahagia. Namun bukankah hidup bukan sekedar hayalan dan  manusia selalu menilai dari realitas yang ada!!!  itu juga benar tetapi bagiku hayalan seperti selimut hangat untuk melindingi ku dari dinginnya Kelam.

Mr D, I am Happy Person

Jogjakarta, 23 oktober 2011

visi tanpa aksi adalah halusinasi, Semangat Pagi Pembaca #Salam :D D




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline