Ada adagium berbunyi, "Siapa menguasai Pulau Jawa maka akan menguasai Indonesia".
Pulau Jawa memiliki peran strategis dalam kontestasi Pemilu karena kurang lebih 60 persen pemilih bermukim disini. Sehingga jadi pangsa pasar potensial ajang pertempuran sengit bagi semua Partai Politik.
Mencermati trend pilihan konstituen, dan memprediksi partai pemenang di Pemilu 2024 tidak bisa tidak harus mempertimbangkan atmosfir dan konstelasi pertempuran partai politik di Pulau Jawa.
Partai papan atas khususnya, PDI Perjuangan, Golkar dan Gerindra mencatat sejarah penting pertempuran sengit di Pulau Jawa. Fluktuasi, atau naik turunnya peringkat partai papan atas ini dominan pengaruh perolehan suara di Pulau Jawa.
Demikian juga partai papan menengah seperti PKB dan PKS dapat eksis karena basis pemilih di Pulau Jawa. PKB yang identik memiliki akar rumput massa NU memiliki pemilih tradisional di daerah tapal kuda Jawa Timur dan di Jawa Tengah. Sedangkan PKS yang diasosiakan sebagai partai pilihan massa Islam moderat memiliki pangsa besar di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Sudah barang tentu Partai Demokrat dan Nasdem juga tidak ingin ketinggalan memperebutkan gurihnya potensi besar pemilih di Pulau Jawa, sehingga wajar muncul pemikiran kemampuan memperoleh elektabilitas tertinggi di Pulau Jawa merupakan syarat utama bagi Partai Politik untuk unggul dalam setiap ajang pemilihan umum, baik pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif.
Berdasarkan hasil survey Poltracking bulan Desember 2022, yang dilakukan di 5 daerah Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur), PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas tertinggi di 3 wilayah pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah, mampu menembus angka 2 digit.
Sama dengan hasil beberapa hasil survey sebelumnya yang dilakukan beberapa lembaga survey, hingga bulan Desember 2022 PDI Perjuangan masih menduduki posisi tertinggi, rangking pertama tingkat elektabilitas diantara semua partai peserta pemilu 2024.
Menariknya, survey yang dilakukan 26 November--2 Desember 2022, di DKI Jakarta PDI Perjuangan unggul, rangking pertama memperoleh tingkat elektabilitas sebesar 20,1 %. Kemudian diikuti Nasdem di rangking kedua (14,3 %), dan PKS (12,4 %) menduduki posisi ketiga.
Di Jawa Barat PDI Perjuangan masih unggul memperoleh elektabilitas 15,2 %, diikuti Partai Golkar di posisi kedua dengan elektabilitas 14,2%, dan Gerindra memperoleh elektabilitas sebesar 12,9 % sebagai posisi ketiga.
Di Jawa Tengah, yang sejak dulu merupakan basis pemilih tradisional PDI Perjuangan, partai ini mampu menggungguli partai lain dengan jarak lumayan jauh.