Saya pernah nonton tentang orang yang datang dari masa lalu atau masa sekarang, banyak juga film mengisahkan tentang hal demikian salah satunya dulu di TV ada ‘time tunnel’ di bioskop juga, tapi saya lupa judulnya, dalam film tersebut bahkan digambarkan sang pelakon yang masuk kelorong waktu masa lalu dipertemukan dengan dia diwaktu masa kecilnya
Sebaliknya ada juga dia dipertemukan dengan masa datangnya, itu mah dalam film terminator arnold schwarzneger juga ada, namanya juga film fiksi ilmiah lah
Ada juga bagaimana sang pelakon masuk kelorong waktu dimana ingin menyelamatkan pamannya yang menurut sejarah mati tertembak oleh lawan politiknya, si pelakon masa datang ini berusaha dengan sekeras tenaga ingin menyelamatkan pamannya dari moncong laras panjang senjata glog pemburu babi, segala cara dilakukannya sampai bertemu dengan sang pembunuh paman
Tetapi film pun tak bisa mengubah takdir, walaupun hanya sebuah film bahwa takdir tak bisa di renofasi atau di musyawarahkan lagi ketika sudah terjadi, tetap saja sang paman mati tepat pada waktu yang sama sesuai tertulis dalam sejarah, tak ada pertolongan walaupun sang penolong itu keponakannya yang datang dari dimensi waktu masa depan, akhirnya kembali juga pulang kelorong waktu nyatanya
Begitulah kisah film lorong waktu, jadi saya teringet sama beliao bapak ahok, ketika mewacanakan tentang apartemen PSK dan sertifikasi pelacuran ternyata beliao hanya mewacanakan saja dan menguji siapa-siapa orang yang munafik katanya, tetapi saya mah punya jiwa skenario dan berbakat pada dunia luar fisika, maka saya mah berpendapat berbeda atuh
Kramat tunggak, dolly, pela-pela, semua rumah bordil pernah ada dan mengalami masa kejayaan pada eranya termasuk dulu di Hailai ancol, pinggiran kali, masa-masa kejayaan judi dan prostitusi pernah meninggalkan sejarah dinegeri ini, ya seperti yang biasa orang bilang tentang masa gubernur ali sadikin, pokoke pernah jayalah!, tetapi sekarang semua tinggal kenangan, tak tersisa yang berdiri kokoh baik bangunan beserta penghuninya, hilang dipangkas aturan, jebred!
Nah! Dari situ saya berasumsi : bisa saja pak ahok mungkin datang dari dimensi lorong waktu masa lalu yang memasuki situasi era masa sekarang, dia berusaha mencoba memancing dengan ide-ide barangkali aja ada respon yang tidak membangkang alias ada yang setuju, ternyata hampir lebih 70% masyarakat tidak setuju!
bahkan menghakimi idenya, maka menyerahlah mungkin pak ahok, takdir tidak bisa diulang, lorong waktu masa lalu tidak mungkin dapat dapat diserupakan mau engga mau pak ahok tetap harus tinggal dimasa sekarang, jika engga betah terpaksa pak ahok kudu kembali menaiki mesin waktu kemasa lalu itu, disana masih ada kejayaan prostitusi dan judi, didalam gelombang elektro mesin waktu, susah emang sejarah mau diulang ya pak?, enakan mesin waktu lalu apa sekarang ya ?, tak lepas dari takdir maka silorong waktu bisa gugur.
inimah terinsipirasi film doang ah, emang sidani mah begitu kalo lagi cafein, ada-ada aja orangnyah..