Lihat ke Halaman Asli

Entahlah...

Diperbarui: 11 Juli 2020   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entahlah...
Mengapa keheningan dan rasa kesepian menyelimutiku?
Bukankah aku berada diantara orang-orang yang kukasihi dan yang mengasihiku?

Entahlah...
Apa sesungguhnya yang terjadi?
Bersyukur masih ada jangkrik dan cicak turut menemani gunda gulanaku malam ini...

Entahlah,
Aku sungguh tidak mengerti
Mereka pun tidak mengerti, karena hal yang sama yang mereka rasakan..

Entahlah...
Apa sesungguhnya yang terjadi diantara kami?
Mungkinkah diam adalah sebuah solusi?
Mungkinkah dengan tanpa bicara akan menyelesaikan persoalan?

Entahlah...
Mungkinkah aku yang salah
Atau mereka yang salah
Atau pula lingkungan yang salah
Biarlah BAPA saja yang menilik hati ini...

Entahlah...
Kadang ingin menyerah
Capek berpikir
Energi terkuras
Berpikiran yang aneh-aneh
Mengingat hubungan yang tak kunjung baik
Belum lagi banyaknya opini tak terbendung bernada menghakimi dari segala penjuru tentang semua ini
Tetapi aku tahu bahwa dibalik semua itu, ada kasih dan kepedulian...
Jelas ini bukan tentang beta.
Ini tentang Tuhan dan rencana-Nya bagi keluarga kecilku ini

Entahlah...
Kadang aku berpikir serius tentang opini yang dibangun bahwa kerusakan keluarga akibat ketiadaan figur ayah. Ini tidak mudah, tentu menjadi perjuangan tersendiri. Tapi apa daya, inilah konsekwensinya sebagai ayah dan suami yang menjadi pilot dalam penerbangan pesawat keluarga ini .

Entahlah...
Bila saja Adam berkomitmen terhadap dirinya agar tidak tergoda untuk memakan buah terlarang itu, maka hari ini akan ada cerita yang berbeda. Sudahlah Petrus, milikilah kerendahan hati, terimalah dengan lapang dada bahwa engkaulah yang salah.

Entahlah...
Ini tentu bukan perkara mudah. Banyak perkara yang aku hadapi dengan mudah, tetapi tidak dengan keluargaku.
Sampai kapan semua ini akan berlalu
Mengapa kasih sepertinya hambar?
Sudah empat tahun menjalani kehidupan pernikahan, tetapi bila harus jujut, hari ini aku belum dialami apa yang dikatakan firman Tuhan "pelipatgandaan kekuatan"

Entahlah...
Siapa yang perlu berubah?
Mereka atau beta?
Jawabannya tentu beta. Perubahan dimulai dari diri sendiri. Jika dengan pertolongan Roh Kudus, beta dapat merubah diri, maka beta pastikan bahwa mereka pun berubah.

Terima kasih BAPA untuk pembelajaran berharga ini.
Terima kasih untuk cinta-Mu yang luar biasa.
Terima kasih untuk kesabaran-Mu.
Terima kasih telah menempatkan mereka disisiku.
Aku mengasihi-Mu dan mengasihi mereka seumur hidupku.

Oebufu-Kupang, 11 Juli 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline