Lihat ke Halaman Asli

DAIL MA RUF PTY

Guru Inspiratif Menginspirasi siapa saja

T.T.M dan Teruslah TTM ... !!!

Diperbarui: 10 Mei 2022   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 T.T.M  dan TERUSLAH TTM ....  !!!

Oleh : Dail Ma'ruf  Yasalam

Awal mula Damar mendengar kata TTM dari temannya di Asrama di Jl. Bunga No. 21 Matraman Jakarta Timur. Ada sekitar 13 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia tinggal di rumah besar milik  Yayasan Asrama Pelajar Islam ( YAPI ), ada Idris anak Elektro UI dari Aceh, ada Mulyadi LIPIA dari Padang, ada Wakil Kamal Hukum UID dari Madura, Ada Ubedillah, Atmo dan Kennedy UNJ dari Indramayu, ada Zakir UNJ dari Ciamis , ada Faisal  UNJ dari Banjar Jawa Barat, Heri dan Damar UNJ dari Banten, Emil UNIAT dari Pekalongan, Fulthoni UNIAT dari Boyolali, Erfi UNJ darinPalembang, Syifa Amin UIN  Jakarta dari Kediri dan Zainudin STIA Al Akidah dari Medan. Mereka adalah teman seperjuangan Damar di Jakarta yang kami terlibat dalam aksi reformasi tahun 1998.

Dalam obrolan santai selepas sholat ashar atau bada Isya berjama'ah kami biasa duduk santai di ruang baca atau ruang Nobar (nonton bareng) merangkap ruang makan bareng. Obrolan seputar kuliahan, tugas, HMI dan kadang masalah teman yang menarik hati. Aku termasuk yang suka menyimak saja obrolan kawan-kawan yang saling menimpali satu sama lain. 

Kadang mereka tertawa ngakak bersama jika ada hal lucu..., sungguh momen indah yang tak terlupa. Keakraban itu menjadikan kami merasa seperti saudara atau seperti keluarga. Kadang ada teman asrama yang ikut mudik denganku dan setelah tahu rumah orang tuaku, mereka bilang : " ternyata  kamu benar-benar anak Kampung ". Aku kira Damar orang Serang tuh di kota, ternyata masih 25 KM atau butuh 1 jam ke rumahnya  dari kota Serang.

Deretan nama teman Damar yang tinggal di Asrama YAPI atau Asrama Sunan Gunung  Jati (ASGJ) kini sudah 100% berkeluarga, malah Mas Syifa Amin sudah Doktor, S2 dan S3 dari Amerika. Bahkan dua putri mas Syifa Amin di negeri Paman Sam. Saat ini beliau mengabdi sebagai dosen di UIN Sunan Kali Jaga Jogjakarta. Banyak kisah bersamanya namun secara global terkait berburu ilmu. 

Kami pernah ikut kajian politik Islam dengan Prof. Deliar Noer ke rumahnya di Komplek Dosen IKIP Duren Sawit, ikut kajian Islam Modern cak Nur ( Nur Cholis Majid ) di Paramadina, pernah ngaji ke Bunda Farida Hanum Pondok Gede sambil transkrip kaset ceramahnya menjadi buku " Mengenal Jati Diri Manusia". Buku pertama yang saya terlibat dalam prosesnya. Buku yang bagus dibaca untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan : " apa dan siapa saya?, apa tujuan saya ada ke dunia ?, bagaimana supaya saya bisa bahagia?, dan seterusnya.

Saat ikut perkaderan puncak di HMI di Jogjakarta tahun 2000,  Damar dan Syifa juga mengikuti pelatihan tersebut, kami menjadi peserta yang kelulusannya mendapatkan predikat Sangat baik. Kami berdua sudah seperti keluarga saja, sering curhat, saling pinjam uang saat kehabisan bekal. 

Qodarullah beliau menikah di Bogor di tengah guyuran hujan deras, Damar bisa hadir menyaksikan hari bahagianya  Saat Damar  menikah di Klaten, Mas Syifa Amin  pun hadir bersama teman-teman HMI lainnya. Sebelum berangkat ke Amerika beliau mampir ke rumah Damar  di Serang dan pamitan serta kami berpelukan. Macam teletabis saja..!!.

Kisah Damar yang tak dapat dilupakan dengan teman tapi mesra (TTM) lain yaitu kedekatannya dengan gadis Betawi asli bernama Evi (bukan nama sesungguhnya) orang Utan Kayu Jakarta Timur, ponakan Ibu Tuti Alawiyah mantan mentri agama zaman Gus Dur. Evi adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Djakarta ( UID ). Kenal Damar karena ikut HMI. 

Karena merasa nyaman saat konsultasi kuliah dan kegiatan, sebagai anak pertama dalam keluarganya ia bilang ingin menjadikan Damar sebagai abangnya. Tanpa merasa ada beban Damar mengiyakan saja, Dikiranya jadi abang dan adik dalam konteks keorganisasian. Memang kami biasa memanggil kepada senior pria dengan sapaan "abang" dan kepada senior yang wanita dengan sapaan "mba".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline