Lihat ke Halaman Asli

daffa zahranandhika

Mahasiswa universitas airlangga

Kontroversi Penggunaan Aplikasi MyPertamina dalam Pembelian BBM Bersubsidi

Diperbarui: 7 Juli 2022   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saat ini harga bahan bakar minyak indonesia masih jauh lebih murah jika di bandingkan dengan negara negara lain, Harga pertallite saat ini masih di harga Rp 7.650 per liter dan untuk pertamax Rp 12.500. Harga ini jauh jika kita melihat harga bahan bakar minyak yang ada di Singapura, Jerman dan Thailand yang memiliki harga jauh di atas harga bahan bakar minyak di Indonesia terlebih sebelumnya harga pertamax yang memiliki harga Rp 9.000 per liter. Kenaikan harga pertamax tersebut tidak dapat dihindari mengingat harga minyak dan gas dunia yang melambung tinggi dikarenakan situasi global yang sedang krisis akibat dari pandemi covid-19 dan ditambah lagi dengan memanas nya perang di Ukraina dan Rusia.

Berbagai macam cara sudah di lakukan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi kelangkaan BBM seperti pada tahun 2012 dimana pemerintah membatasi pembelian BBM yang berjenis premium di pulau Jawa dan Bali, Tak hanya itu saat ini pemerintah membuat aplikasi MyPertamina dalam rangka membatasi pembelian bahan bakar minyak bersubsidi untuk menghindari kelangkaan BBM di Indonesia. Akan tetapi masih banyak warga yang mengeluhkan hal tersebut, ada beberapa warga yang setuju dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang penggunaan aplikasi MyPertamina tersebut dan tak sedikit pula yang menolak kebijakan tersebut dikarenkan berbagai macam alasan seperti para pengemudi angkutan umum dan para pengendara roda 4 yang mengeluhkan penggunaan aplikasi tersebut lantara keterbatasan ekonomi yang dimilikinya. Namun banyak juga warga yang mendukung kebijakan tersebut dikarenakan mereka lebih memilih menggunakan aplikasi MyPertamina dari pada pemerintah menaikan harga BBM lagi.

Hal tersebut harus segera diatasi oleh pemerintah untuk menyempurnakan pendistribusian BBM bersubsidi secara efektif dan tepat, kurangnya sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat tentang penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi menyebabkan banyaknya warga yang kebingungan dan banyak bermunculan informasi informasi yang tidak jelas kebenarannya sehingga masih banyak warga yang mempertanyakan tentang penggunaan aplikasi MyPertamina.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline