Lihat ke Halaman Asli

Daffa Aulia Rahmadan

IPB University

Menjaga Mutu Pangan Lewat Analisis Kimia: Pengalaman Dibalik Laboratorium

Diperbarui: 10 Oktober 2025   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengujian sampel pangan di Balai Pengujian Mutu Pangan, Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak hanya berfungsi mengenyangkan, tetapi juga menentukan derajat kesehatan masyarakat. Namun, jarang disadari bahwa di balik setiap makanan yang dikonsumsi terdapat proses pengujian yang ketat untuk menjamin keamanannya. Salah satu pendekatan penting dalam hal ini adalah analisis kimia pangan, yang berperan besar dalam memastikan mutu dan keamanan produk sebelum sampai ke tangan konsumen (Naviglio & Gallo 2020).

Sebagai mahasiswa Analisis Kimia, saya berkesempatan melakukan magang di Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu, tepatnya di Balai Pengujian Mutu Pangan. Selama kegiatan magang, saya terlibat langsung dalam berbagai proses uji laboratorium untuk menilai kualitas produk pangan. Pengalaman ini memberikan pemahaman bahwa pekerjaan di balik meja laboratorium memiliki kontribusi vital terhadap kesehatan masyarakat.

Dari Makanan Ringan hingga Minyak Goreng: Semua Melalui Analisis

Sampel produk pangan di Balai Pengujian Mutu Pangan, Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Beragam produk pangan diuji secara menyeluruh di laboratorium. Pada produk makanan ringan, pengujian biasanya mencakup kadar gula, lemak, dan bahan tambahan pangan untuk memastikan tidak ada kandungan yang melebihi ambang batas. Jika tidak diawasi, konsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan hipertensi.

Sementara itu, gula dapur juga tidak luput dari pemeriksaan. Uji kadar air dan kemurnian sukrosa penting untuk menjamin stabilitas dan daya simpan produk. Bahkan bahan pokok seperti minyak goreng diuji kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksidanya, mengacu pada standar Codex Alimentarius (2021) dan pedoman BPOM RI (2022) guna menentukan kelayakan konsumsi serta menghindari pembentukan senyawa berbahaya.

Peran Instrumen Analisis Kimia

Dalam laboratorium, berbagai instrumen analitik berperan penting untuk memastikan mutu pangan. Peralatan seperti HPLC (High-Performance Liquid Chromatography) digunakan untuk menganalisis vitamin dan aditif pangan, AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) untuk mendeteksi logam berat, serta spektrofotometer UV-Vis untuk menganalisis komponen gizi lain (Artavia et al. 2021).

Meskipun terdengar teknis, seluruh prosedur tersebut bertujuan sederhana: memastikan bahwa setiap produk yang beredar di pasaran aman bagi konsumen. Hasil pengujian laboratorium menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengawasan mutu pangan nasional (BPOM RI 2022).

Mengapa Penting bagi Masyarakat?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline