Lihat ke Halaman Asli

Daffa RakhalAisy

Mahasiswa biasa di UIN Jakarta

Bahaya Plagiarisme di Kalangan Manusia

Diperbarui: 25 Oktober 2020   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Plagiarisme merupakan sebuah tindak kecurangan yang sudah mengakar di kalangan akademisi khususnya mahasiswa. Tindakan plagiarisme adalah tindakan yang sangat mencoreng citra seorang akademisi dan sangat merugikan bagi seorang yang karyanya di tiru atau di jiplak.Terkadang kita sebagai manusia belum bisa membedakan antara kegiatan mengutip dengan kegiatan menjiplak (plagiarisme).

Menurut Burhan Nugiantoro (2015:3) Plagiarisme adalah mengambil karya, tulisan, atau pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumber dan kemudian diakui sebagai karyanya sendiri.

Banyak sekali penyebab terjadinya tindak plagiarisme dikalangan mahasiswa, sebagai contohnya tindak plagiarisme terjadi karena mahasiswa belum mengerti etika mengutip atau ingin terlihat keren karena berhasil membuat suatu karya baik karya ilmiah atau opini dengan buah pemikiran tersendiri.

 Hal-hal seperti ini sudah seharusnya dihindari karena buat apa mahasiswa kuliah jika tidak mengerti etika? Budaya plagiarisme di kalangan mahasiswa hanya akan melahirkan budaya budaya yang lebih buruk ketika sudah sampai di dunia kerja, seperti budaya korupsi dan lain lain.

Anehnya, Di indonesia belum ada payung hukum yang melindungi penulis lepas dari tindakan plagiarisme. Selama ini mahasiswa yang melakukan tindakan plagiarisme hanya diberikan sanksi akademis dari institusinya saja dan belum ada yang diberi sanksi pidana oleh negara padahal pelaku tindakan tersebut jelas merupakan bibit bibit koruptor yang kelak akan merugikan negara jika dibiarkan terus menerus.

Maka dari sekarang, demi kebaikan kita dan kemajuan bangsa agar terlepas dari budaya budaya buruk seperti plagiarisme dan korupsi. Mari kita hentikan budaya ini. Perbanyaklah membaca dan pahamilah etika mengutip agar kita bisa terlepas dari budaya ini dan menjadi generasi kreatif dan paham akan etika keilmuan.

Terimakasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline