Lihat ke Halaman Asli

Nur Terbit

Pers, Lawyer, Author, Blogger

Tsunami Palu setelah 4 Tahun Berlalu

Diperbarui: 31 Desember 2022   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksar dan teman Crossernya dari Makassar (foto dok Nur Terbit)

"Menulislah status di media sosial (termasuk FB). Karena dengan kau menulis status di medsos, orang akan tahu bahwa kau masih hidup hingga saat kau tulis status yang terbarumu itu..".

Dan, orang yang pernah menulis status seperti yang saya kutip di atas, tidak lain adalah adik sepupu saya sendiri: Muhammad Aksar. Di media sosial, dia sering menggunakan nama akun : @Aksar_KangPhoto.

Aksar, begitu kami memanggilnya, adalah mantan pegawai honorer di kantor Bupati Bantaeng era Prof Nurdin Abdullah (kini mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang tersandung kasus korupsi). Dia membantu bidang Humas Pemkab Bantaeng dalam urusan foto-foto dokumentasi.

Aksar memang menyenangi dunia fotografer. Bukan hanya itu. Anak laki-laki pertama dari paman saya ini,  sekaligus juga Crosser (pecinta motorcross), dan sudah keliling daerah di Indonesia mengikuti event motor cross.

Motocross adalah bentuk perlombaan atau kejuaraan balap motor yang digelar di sirkuit tanah. Olahraga ini berevolusi dari kompetisi uji coba sepeda motor di Inggris (Wikipedia).

Saat berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada September 2018 itu, Aksar mengikuti event motocross memperingati HUT kota tersebut. Dia menulis status seperti ini :

"Dengan menulis status di medsos, orang akan tahu bahwa kau masih hidup hingga saat kau tulis status yang terbarumu itu..".
Keluarganya di Makassar, Sulawesi Selatan, ada yang membaca statusnya, termasuk saya sepupunya di Jakarta. Alhamdulillah, kau masih ada dan masih hidup, bro Aksar! Pikir saya ketika itu

Kenyataannya, usai Aksar menulis status tersebut, rupanya itulah statusnya yang terakhir kali. Sebab setelah itu, dia dan kawan-kawan Crosser dari Makassar yang sedang berkemah di tepi pantai Kota Palu, tiba-tiba disapu bersih oleh ombak pantai karena Tsunami. Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa. Yang terparah Palu dan Parigi.

Hingga kini (tahun 2022 menjelang tahun 2023), Aksar tidak pernah ditemukan lagi. Baik dalam keadaan hidup ataupun tinggal jasadnya. Tapi bagi kami, keluarganya, anak dan istrinya, juga saya sepupunya, Aksar tetap hidup di dalam hati kami

Tulisan tentang Aksar sudah pernah saya tulis di Kompasiana, seperti link di bawah ini:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline