Lihat ke Halaman Asli

Sedih Tidak Nyekar

Diperbarui: 1 April 2022   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Kegiatan menjelang puasa yang banyak dilakukan orang adalah nyekar. Mengapa harus sebelum puasa melakukan kegiatan itu? Jalan-jalan yang menuju arah pekuburan begitu padat. Orang-orang berjubel membeli bunga yang dijual di sekitar pekuburan. Tentu saja harga bunga melangit dibandingkan harga pada hari-hari biasanya. Kegiatan ini dilakukan bertahun-tahun entah sejak kapan ada tradisi seperti itu di sebagian masyarakat Indonesia. Rasanya kalau tidak nyekar ada sesuatu yang kurang saat akan melaksanakan ibadah puasa.

Kebiasaan yang menjadi tradisi ini di satu sisi menguntungkan banyak orang. Para penjual bunga, tukang ojek, pengendara bajaj, dan tukang bersih kubur mendapatkan keuntungan pendapatan lebih di sekitar pekuburan itu. Pedagang asongan dan makanan akan berdatangan ke daerah pekuburan karena banyak orang berkunjung. 

Sebetulnya ini merupakan kegiatan yang mendatangkan berkah bagi banyak orang. Walaupun di dalam Al-Quran hal itu tidak tertuliskan, tidak ada kegiatan nyekar yang wajib dilakukan. Jadi ini hanya tradisi yang terdapat pada masyarakat Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Berdoa untuk keluarga yang sudah meninggal di mana pun dapat dilakukan.

Sudah sejak covid-19 merebak di masyarakat. Saya absen mengunjungi makam keluarga. Kebetulan makam keluarga itu dikelola dengan baik sehingga kebersihan dan kerapian di pekuburan itu terjaga. Ada di beberapa tempat yang saya lihat dan dengar ceritanya juga bahwa ada orang yang kebingungan mencari kuburan keluarganya. Mereka sudah lama tidak berkunjung ke kuburan itu. Kuburan keluarga mereka hilang tertumpuk oleh kuburan-kuburan baru.

Bagi saya, nyekar itu separti melakukan pembersihan rasa hati. setidaknya menatapi gundukan kuburan keluarga terasa ada yang membuat hati merasa tenang. Apalagi berdoa dan membersihkan makam keluarga. Namun, kita tahu bahwa mendoakan itu tidak harus mendatangi tempat yang akan didoakan. Dari mana pun kita dapat mendoakan keluarga yang telah meninggal. Walaupun sudah tahu pernyataan seperti itu, tapi saya merasa sedih tidak bisa pergi nyekar. Biasanya kegiatan nyekar itu juga bisa menjadi waktu sejenak bersama keluarga lainnya mengenang bersama keluarga yang meninggal.

Dad Murniah

Ketua Umum Satu Pena DKI Jakarta 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline