Lihat ke Halaman Asli

Diah Utami

Pengamat

Kiat Hemat di Bulan Penuh Rahmat

Diperbarui: 19 April 2021   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadan adalah bulan berkah yang ditunggu-tunggu umat Muslim di seluruh dunia. Disambut dengan suka cita kerena peluang meraih pahala bertaburan amat banyaknya. Anak-anak diajak menghias rumah dan masjid tempat mereka belajar mengaji dengan dekorasi swakarya. Semangat mengaji dan semangat berpuasa ditumbuhkan agar jadi orang yang bertakwa.

Anak-anak dilatih berpuasa, menahan lapar dan haus di siang hari. Tak jarang orangtua menyiapkan hidangan berbuka puasa yang menarik sambil melatih anak belajar sabar menunggu maghrib. Selain itu, hidangan sahur pun disiapkan tak kalah menarik agar anak mau bangun dini hari walaupun kelopak mata masih tertarik gravitasi. Nah... urusan menyiapkan hidangan di saat Ramadan ini tak jarang bikin pening kepala juga ketar-ketir hati. Putar otak, menu apa lagi untuk disajikan hari ini? Selain itu, adakah budget belanja mencukupi untuk menyiapkan hidangan lengkap saat sahur dan berbuka nanti?

Sebetulnya banyak hal bisa dikondisikan. Walaupun tampak sulit mengingat kondisi Ramadan dengan segala alokasi pengeluaran. Menu sahur harus menarik lah, menu berbuka juga harus ciamik, belum lagi pengeluaran eksttra semacam jadwal pemberian takjil ke masjid di lingkungan tempat tinggal, THR karyawan atau petugas kebersihan kompleks dan sebagainya. Ah... tapi pengeluaran ekstra di bulan Ramadhan itu sih insyaAllah akan berbuah berkah. Ganjarannya dilipatgandakan Allah, selama kitanya ikhlas. Minta rezekinya ya sama Allah juga toh, semoga Allah beri kelapangan rezeki.

Kita fokus pada rencana hidangan sahur dan berbuka saja yuk. Merancang menu untuk beberapa hari ke depan bisa sangat membantu kita memanage uang belanja juga rencana pekerjaan kita. Perencanaan yang jelas akan berimbas pada alur belanja dan memasak yang terorganisir. Kapan mau belanja apa, seberapa banyak, dan akan digunakan untuk apa saja. 

Saat kuliah dulu, hidup bersama di asrama mahasiswa membuat aku mendapat kesempatan berlatih menyusun menu. Di masa itu, ketika mendapat giliran menyusun menu mingguan, aku memilih makanan tertentu hanya berdasarkan apa yang kusuka.  Tapi ketika saat ini hidup sendiri, selain urusan selera, aku juga mesti memikirkan kembali organisasi kerja paling efektif agar bahan makanan tidak mengantre terlalu lama di dalam kulkas tapi rotasi menu tetap seimbang dan variatif. 

Susun Menu Mingguan

Langkah pertama yang perlu direncanakan adalah merancang menu mingguan. Hal ini akan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan berikutnya. Menu yang disusun akan mempengaruhi daftar belanjaan. Selain mempertimbangkan kesukaan serta keseimbangan gizi, perlu juga dipikirkan kesinambungan bahan makanan yang digunakan. Contohnya... belilah wortel, cabai dan telur sekaligus selain bumbu-bumbu pelengkap. Wortel bisa diolah menjadi sop, acar kuning, urap, atau bakwan bahkan ada beragam alternatif olahan wortel lainnya. Lalu cabai, bisa dipakai dalam urap, acar, hingga sambal. Telur? Ini bahan pangan penyelamat banget. Harus selalu sedia di rumah. Bisa dibuat balado, orak-arik, atau simply telur ceplok.  Satu jenis bahan masakan bisa digunakan dalam beragam masakan yang bervariasi dalam beberapa hari yang berurutan.

Jadwalkan Belanja Mingguan

Biasakan berbelanja dalam jumlah besar sekaligus. Dengan demikian, tak jarang kita bisa mendapatkan harga yang lebih ekonomis. Selain itu, berbelanja sekaligus dalam jumlah besar sesuai dengan kapasitas penyimpanan di rumah baik di rak bahan pangan kering maupun lemari pendingin akan membuat langkah kerja kita jadi lebih efektif. Berbelanja dengan panduan shopping list sangat dianjurkan agar tidak terjebak membeli ini dan itu secara impulsif yang akan mengacaukan budget yang sudah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, waktu untuk berbelanja pun bisa dipangkas dan dialokasikan untuk mengerjakan hal lain.

Menabung Recehan

Jika langkah-langkah di atas diterapkan dengan disiplin, sangat bisa jadi kita bisa menabung recehan yang dikumpulkan setiap kali belanja. Pada akhirnya recehan yang terkumpul akan cukup besar dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain. Mungkin bahkan bisa untuk beli baju lebaran? Seolah itu masih penting saja di jaman sekarang... atau bisa juga untuk nambah-nambah amplop THR buat keponakan. 

Selamat menikmati Ramadan bulan penuh rahmat dengan sedikit kiat hemat. Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline