Lihat ke Halaman Asli

Cucu Suwandana

Mahasiswa Program Doktoral UNINUS Bandung

"Refleksi Diri" Suatu Hal yang Sering Dilupakan Guru (Part 1)

Diperbarui: 13 April 2022   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru sedang melakukan refleksi diri di SMPN 2 Talegong Kab. Garut (Dokpri)

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru meruapakan proses yang kompleks karena menyangkut kebermaknaan proses dan hasil pembelajaran bagi peserta didik. Tidak hanya berbekal pengalaman mengajar saja bagi seorang guru untuk menjadi professional, namun dibutuhkan banyak belajar untuk terampil bagaimana membelajarkan peserta didik sehingga peserta didik memiliki pengalaman belajar yang bermakna.

Salah satu cara yang sering dilupakan oleh guru tetapi sangat penting untuk meningkatkan peran dan tanggungjawab profesionalnya sebagai pendidik adalah dengan senantiasa melakukan refleksi diri. Hal ini sejalan dengan pendapat Bowman (1989) yang menhyatakan bahwa refleksi diri merupakan elemen utama profesionalisme. Pendapat ini diperjelas dengan pendapat (Loughran, 2005), yang menyatakan bahwa melakukan refleksi atas praktik-praktik profesional guru, terutama belajar dan mengajar merupakan faktor penting bagi terbentuknya inovasi dan revolusi pembelajaran di kelas.

Komponen apa saja yang harus menjadi perhatian ketika seorang guru melakukan refleksi?

Mengutip pendapat Abdurrahman (2013), yang menyatakan bahwa Paling tidak terdapat tiga unsur pengetahuan profesional yang senantiasa menjadi bahan refleksi diri guru, yaitu:

  • Pengetahuan konten (Content Knowledge)
  • Pengetahuan paedagogi ( Paedagogical Knowledge)
  • Pengetahuan pengemasan konten dalam pembelajaran bermakna (Paedagogical Content Knowledge)

Pada kenyataannya atau fakta dilapangan menunjukkan bahwa pada umumnya guru baik secara individu maupun sesame guru lainnya,  jarang sekali melakukan kegiatan refleksi diri. Padalah refleksi ini merupakan kunci utama bagi guru untuk selalu meningkatkan kompetensi profesionalnya, hal ini sejalan dengan pendapat Howard (2003) yang menyatakan bahwa refleksi dapat dijadikan literatur utama guru dalam mengembangkan strategi-strategi baru dalam menyelesaikan permasalahan proses belajar dan mengajar sehingga secara kultur menjadi acuan dalam pengembangan praktik professional.

Apa tujuan guru melakukan refleksi diri?

  • Guru dapat belajar untuk mengaktifkan proses kesadaran keprofesionalan diri selama mereka mengajar sehingga terjadi hubungan yang baik anrtara guru dan peserrta didik.
  • untuk merangsang kesadaran diri emosional seseorang dengan cara yang lebih baik sehingga perasaan, emosi, kebutuhan, dan nilai-nilai dalam dirinya lebih baik.
  • Membantu guru untuk menyadari kualitas peserta didiknya sehingga akan lebih optimal dalam membimbing peserta didik dalam pembelajarannya, membantu memobilisasi kualitas peserta didik di sekolah dan dalam kehidupan masa depan mereka.  

Apa manfaat  ketiak guru melakukan refleksi diri?

Manfaat  ketika guru melakuakan refleksi, diantaranya:

  • Memaknai pengalaman berdasarkan tujuan yang telah dicapai,proses yang dialami, tantangan yang dihadapi, pelajaran yang didapat.
  • Membantu guru dalam mengidentifikasi dan melokalisasi masalah-masalah yang dihadapi guru dari kegiatan yang telah dilakukan.
  • Sebagai evaluasi atas pencapaian pembelajaranb yang telah dilakukan.
  • Membantu guru mengintegrasikan seluruh aspek perkembangan profesional secara alami ( Pengembangan diri dan Tim)



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline