Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasih

Diperbarui: 14 Juli 2020   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Berterima kasih kepada hal-hal kecil itu bagi saya peribadi sebuah keharusan. Apalagi nikmat yang besar pemberian Tuhan, katakanlah dari kehidupan yang sederhana, yaitu saat bangun tidur nadi masih berdetak, mata masih melihat dunia, tentu itu nikmat besar yang kadang diabaikan. Bangun tidur, jangan beranjak dulu, usahakan diam sejenak, beberapa menit. Berpikirlah sejenak, betapa besarnya kasih sayang Tuhan, ruh dikembalikan lagi setelah dibawa melayang-layang. Bukankah kita seperti mati saat tidur? Bagaimana bila ternyata bangunnya telah ditutupi tanah? Apa yang bisa dikata, selain menangis sendiri? Pasti, yang ada penyesalan. Bayangkan saja, apa mungkin tidak akan ada penyesalan, bila nafas diambil tanpa ada persiapan? 

Umat manusia seluruhnya tidak ada yang tau mengenai ini, padahal yang paling dekat dengan dirinya sendiri, tentang detak jantungnya kapan berhenti, tidak tau sama sekali. Betapa lemahnya sebenarnya diri ini. Lalu bagaimana melupakan hal yang sederhana itu? Bagaimana bisa jiwa ini akan bersikap sombong, tentang kehidupan beberapa detik, menit, jam kemudian tidak bisa menerawangnya?

Kesempatan yang dianggap kecil (bernafas lagi setelah tidur) sejatinya nikmat besar dari Tuhan agar kita memperbaiki atau mengusahakan kebaikan-kebaikan, baik untuk diri sendiri atau kepada sesama dan lingkungan. Apalagi bangun dengan kondisi yang sehat, berlipatlah kenikmatan dari Tuhan. Tidak bisakah berucap "terima kasih" sebentar saja kepada pemilik jiwa ini, sebelum melihat semesta, terbitnya mentari, segarnya pagi? 

Tentang ini, hanya berbicara pada diri sendiri, yang sering banyak lupanya untuk berterima kasih. Menganggap ini adalah hal biasa yang pasti terjadi. Sungguh salah besar anggapanku. Aku lupa bahwa diriku dalam genggaman Tuhan. 

Terima Kasih Tuhan untuk hari ini. Semoga sehari nanti hidupku dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Tentang besok kupasrahkan kepada Mu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline