Lihat ke Halaman Asli

Melihat Penerapan Pengaturan Lalu Lintas di Italia

Diperbarui: 29 September 2021   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi lalu lintas di Italia | Sumber: PA-EFE/STEFANO CAVICCHI(STEFANO CAVICCHI)

Setiap kali melihat papan bertuliskan PROVINCIA DI TREVISO PROGETTO ROTATORIE, pikiran saya melayang ke Jakarta tahun '70an. 

Pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin, di mana-mana bisa terlihat papan-papan bertuliskan Proyek MHT (Muhammad Husni Thamrin). 

Kalau di Jakarta saat itu sedang membangun jalanan beraspal, di provinsi Treviso berfokus pada pembangunan bundaran di setiap persimpangan.

Papan ini didominasi warna oranye dengan kombinasi hitam dan putih. Jadi, dari kejauhan bisa langsung tertangkap mata karena posisinya di tengah-tengah jalan, tepatnya di tikungan dalam bundaran. 

Awalnya, saya tidak terlalu memperhatikan maksud proyek ini. Tapi karena hampir ditemui di semua pelosok di provinsi yang bersebelahan dengan provinsi Venezia, mulailah rasa ingin tahu muncul dalam benak saya.

Projek Bundaran Treviso (Foto. dokpri) 

Ketika ikut sekolah mengemudi di negeri ini, selain harus menguasai makna-makna marka jalan, aturan berkendaraan dan lain sebagainya, pelajaran yang cukup penting adalah memahami aturan berlalu-lintas di bundaran. 

Seingat saya, sekolah mengemudi di Jakarta dulu, teori soal 'bundaran' tidak diajarkan secara mendalam seperti di Italia. Mungkin karena tidak banyak 'bundaran' di jalan-jalan di tanah air. 

Kemungkinan lainnya, di setiap bundaran di Indonesia biasanya dibarengi lampu lalu lintas. Misalnya bundaran HI yang dilengkapi lampu lalu lintas dari semua arah. Dalam hal ini pengendara cukup melihat dan mematuhi rambu lampu lalu lintas: merah atau hijau.

Sementara semua bundaran di sini, hadir tanpa tiang lampu lalu lintas. Jadi tiap pengemudi harus memperhatikan baik-baik suasana jalanan sekitar; siapa yang berhak mendapat kesempatan pertama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline