Indonesia, satu kata yang membuat kita berpikir, “alangkah lucunya negeri ini”. Mengapa? Karena kita tahu bahwa Indonesia adalah Negara Kepulauan yang amat banyak dengan sumber daya alam yang melimpah ruah, banyaknya sumber daya manusia yang kompeten, berpendidikan tinggi, namun hal itu tidak berdampak apa-apa bagi Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah ruah justru tidak terkelola dengan baik. Indonesia membutuhkan “niat” bukan sekadar niat belaka. Negeri ini membutuhkan niat yang sungguh-sungguh dari kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik kedepannya.
Salah satu oknum yang sangat berpengaruh adalah diri kita sendiri. Bagaimana kita menanggapi berbagai isu yang ada di negeri ini, apa yang dapat kita lakukan untuk negeri ini, juga hal apa saja yang sudah membuat negeri ini lebih baik. Kita akan tahu jawabannya apabila kita bersama membangun negeri ini agar bangkit dari romantisme sejarah yang membuat kita terbuai karenanya.
Suaramu, wahai muda mudi Indonesia! Yang ngakunya civitas akademis, organisatoris, dan embel-embel apapun yang ada di dunia perkuliahan. Indonesia membutuhkan dirimu agar bangkit dari keterpurukan ini. Negeri tercinta ini haus akan pergerakan para pemuda! Ingatlah sejarah, bagaimana sosok muda mudi Indonesia berpengaruh dalam kemerdekaan Indonesia. Bangkitlah Pemuda!
Mengutip dari ketua BEM UNJ (Ronny Setiawan), “Jangan mau menjadi pecinta romantisme sejarah, jadilah pelaku sejarah itu sendiri.”
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni, dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Pemuda kadang sudah terlelap dengan zona nyamannya, hingga tidak ada lagi keniatan yang sungguh-sungguh untuk membangun negeri ini. Pemuda kini tidak mau lagi berjuang bersama berkolaborasi dengan yang lain untuk membangun Indonesia.
Indonesia membutuhkan kesuksesan dalam membangun negeri ini di tangan para pemuda. Pemuda harus mempunyai kesiapan, berani berbicara dan berkarya untuk negeri, percaya diri dengan kemampuannya dan bergerak untuk perubahan. Jangan ada lagi pemuda yang kini ditidurkan oleh zona nyamannya, terhanyut dalam hedonisme, dan terbuai dengan romantisme sejarah.
“….Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri….” (Ar-Ra’du: 11)
Bahkan di dalam Alquran pun, Allah telah menegaskan “tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Mulailah bergerak untuk perubahan wahai Pemuda! Melangkah bersama dengan semangat demi menggapai cita bangsa.
Bergerak atau tergantikan?