Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

4 Tahun Pertama Hidupnya Dia Tidak Bisa Mendengar, Umur 17 Tahun Merantau ke Jepang

Diperbarui: 15 Januari 2018   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narsis aku dan Michelle, mirip kan? Ya … Michelle adalah belahan jiwaku

By Christie Damayanti

Bermula dari sebuah buku komik Jepang. Di awal tahun 2000-an, Si kecil Michelle sangat tertarik melihat2 komik Doraemon. Komik Jepang, yang dibuka dari kiri kekanan, dan membuat mata Michelle terbelalak lebar. Dengan suaranya yang masih cadel (Michelle tahur tahun 1999), serta memang dia sedang tidak mampu mendengar …..

Ya, selama 4 tahun pertama di hidupnya, Michelle belum mampu mendengar, karena tumor yang terus menyerangnya dalam rahimku, selama aku mengandungnya! Yang dia bisa dengar adalah Guntur yang menggelegar atau kita berteriak di kuping kanan dan kirinya, karena pendengarannya hanya 95dB, sementara manusia normal bisa mendengar sampai 20dB, bisa mendengar berbisik2.

Kerna komik Doraemon inilah, membuat Michelle keranjingan komik. Dan karena keadaan Michelle yang terbatas dan berkebutuhan khusus inilah, juga membuat aku berusaha untuk memberikan apa yang dia inginkan, apalagi yang dia butuhkan.

2rnj5ae-5a5c207cab12ae2caf280602.jpg

Michelle lahir 26 Agustus 1999, 2 bulan di incubator, karena premature 7 bulan dan berat hanya 1,8 kg. Pernah divonis tidak selamat karena tumor yang merajam rahimku.

Sebagai seorang ibu muda, waktu itu aku hanya mengibaskan pikiran2ku tentang hudup Michelle u yang kemungkinan besar menjadi seorang tuna rungu. Hatiku sangat sakit dan aku berusaha untuk tidak terbawa emosiku, dan terus memberikan apa yang aku ingin berikan kepada Michelle.

Ketika Michelle erumur 4 tahun, PUJI TUHAN segenap alam! Bahwa Michelle sembuh dari kemungkinan besar dia akan menjadi tuna rungu. Tuhan memang kuar biasa dan Maha Basar! Tetapi, mimpi Michelle terus berlanjut ……

Dari kegemarannya melihat2 dan ‘membaca’ komik Doraemon, seteah dia berada di kelas Kelompok Bermain sampai lulus Sekolah Dasar, dia gemar untuk menggambar Manga. Bagkan dia mampu mengekspresikan tubuhnya sendiri sabagai Manga, dengan caranya sendiri. Dan gambarnya pun semakin eksprefis!

v5xr36-5a5c2100cf01b45b2a5e1382.jpg

rbwbbc-5a5c2116cbe523245d6f14d2.jpg

Berlanjut dari komik Doraemon, Michelle semakin tergila2 dengan komik Jepang. Dengan kartunya yang bermata bulat dan bening, Michelle mengekspresikan hidupnya dalam mimpi2nya, lewat berbagai hal yang berbau jepang. Sampai dia lulus SMP, dia sangat tertarik tentang cosplay.

Dia membeli baju2 untuk berdandan cosplay, sebagai tokoh2 unik Jepang. Terutama tokoh2 kartun dengan baju2 cantik atau baju2 yang melambangkan binatang peliharaan. Dan mimpiya pun berkembang dengan belajar sendiri bahasa Jepang.

2ih7ccy-5a5c214bcaf7db4cf5531322.jpg

Memang, di sekolahnya di SMP Santa Maria Fatima di Jatinegara, dia mengambil ektra kurikuler bahasa Jepang. Entah dari mana caranya, Michelle bahkan sudah mahir bahasa Jepang di tingkat emikirannya, dengan juga tulisan Hiragana dan Katakana, walau dia masih kesulitan dengan tulisan Kanji nya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline