By Christie Damayanti
En.wikipedia.org
Siapa yang tidak suka mainan? Paling ga, waktu kita kecil, mainan adalah 'sesuatu' sekali untuk kita. Bisa membuat kita senang, tenang dan bahagia .... iya kan?
Anak2 sekarang mungkin tidak terlalu 'sesuatu' dengan mainan, karena aku tahu dan melihat sendiri, beberapa temanku atau banyak orang yang ‘berada’, mereka sudah mencekoki anak2nya dengan gadget berupa tablet untuk mainan mereka, menjadikan anak2 itu tidak terbiasa dengan mainan fisik seperti robot2an, ular tangga, boneka, atau membuat bentuk2 dari lilin atau clay berwarna.
Apalagi, mereka asing dengan mainan2 klasik yang biasanya diangkat dari buku cerita, KECUALI jika buku2 cerita itu di perbaharui lebih modern dan mengikuti film2 atau game di tablet mereka ( misalnya tentang Spiderman, mereka pasti tahu, karena banyak permainan di tablet mereka, dan sudah ada filmnya ) .....
Aku? Aku adalah seorang yang melankolis dan sungguh terus menyimpan kenangan masa kecil. Apalagi jika semuanya diberikan oleh orang2 yang mencintaiku, membuat mainan2ku masih terpelihara, dan justru sekarang menjadi bagian dari diriku. Termasuk mainan2 dari buku2 yang dulu cukup terkenal pada jamanku.
Cerita2 dari komik merupakan 'sesuatu' untukku. Jaman masa kecilku sekitar tahun 1970an - 1980an, diramaikan dengan komik2 TINTIN, Barbarossa, Asterix, Lucky Luke, Tanguy & Leverdure, Nina, Yoko dan sebagainya. Dimana aku sunguh2 masih ingat dengan cerita2nya ( lihat tulisanku Bukuku : Masa Remaja yang Tidak Terlupakan ).
Dan aku sering menceritakan kembali, kepada anak2ku dimana mereka hanya tahu cerita komik Jepang modern atau komik2 Marvell yang dibuatkan film2 actionnya. Padahal komik2 jamanku dulu lebih menceritakan tentang 'kekanak2an' mereka tanpa kekerasan dan gambar2nya yang lucu, walau ceritanya tidak terlalu kekanak2an .....
Sudahlah, toh anak2ku sudah menjelang dewasa, hihihi .....
Dokumentasi dari teman2 KTI di “Battle of the Toys’ 2015