By Christie Damayanti
Speech terapist : Randy, RS di San Francisco
Sebelumnya :
Kesaksianku ( Bag 1 ) : Terapi Khusus Stroke : 'Speech Terapy'
Mau Jadi Apa, Aku? Bahkan 1 + 1 Saja Aku Tidak Bisa!
Ingat kah ketika kita mulai belajar menulis? Jamanku dulu, aku mulai belajar menulis waktu duduk di kelas 1 SD. Tetapi orang tuaku sudah mengajarkan aku menulis sejak TK. Tetapi sekarang bukan hanya belajar menulis sejak TK saja, bahkan anak2 TK sudah bisa menulis dengan lancar serta berbahasa dan menulis dalam bahasa Inggris, seperti anak2ku .....
Pernahkah terbayang, aku tidak bisa menulis sama sekali? Jangankan menulis, berbicara pun sama sekali tidak bisa, setelah aku tersserang stroke 8 Januari 2010.
Ketika sudah mulai bisa berbicara, walau hanya sekedar kata2 tanpa makna yang jelas, atau hanya sekedar bisa mengucapkan nama anak2ku saja ( waktu itu aku masih di rumah sakit San Fancisco ), aku benar2 gerah! Ya, karena aku ingin sekali untuk mulai terapi, untuk lebih cepat sembuh! Sehingga seorang terapist Amerika, namanya Randy, mengajarkan aku bukan hanya belajar berbicara dalam 1 kata demi 1 kata saja, tetapi mulai men-terapi ku untuk menulis dengan tangan kiri, karena tangan kananku lumpuh, sama sekali tidak bisa digerakkan!
Randy, seorang perempuan berumur sekitar 40-an, sangat sabar untuk men-terapiku. 1 kata demi 1 kata aku belajar kata2 dalam bahasa Inggris. Dog, cat, ball, book, dan sebagainya, sampai aku mulai bisa meragkai kata demi kata menjadi kalimat sederhana.
Setelah itu, aku meminta Randy untuk mengajariku menulis dengan tangan kita. Jika kita sehat tetapi mungkin tangan kanan kita sedang tidak bisa berfungsi karena sakit, tetapi otak kita normal, kita hanya menyesuaikan diri kita saja. Paling2 hanya beberapa saat saja dan kita sudah mampu menulis dengan tangan kiri, sampai tangan kanan kita berfungsi kembali.