Lihat ke Halaman Asli

Kedatangan Menlu Belanda Jadi Alat Propaganda

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1361514264278111066

Kedatangan Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans selama dua hari (20 - 21 Februari 2013) di Jakarta, ternyata sempat pula dijadikan ajang propaganda oleh kalangan aktivis HAM yang berafiliasi dengan FKM/RMS seperti Molluccas International Campaign for Human Rights (MICHR).

Mereka memaksa Menlu Belanda untuk berbicara menentang penahanan lanjutan terhadap aktivis FKM/RMS oleh Pemerintah Indonesia karena melaksanakan hak-hak mereka dalam bentuk kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai. Apalagi Pemerintah Belanda juga masih terikat oleh kewajiban mereka di bawah perjanjian Hak Asasi Manusia PBB dan Piagam Hak-Hak Fundamental Uni Eropa yang mengikat secara hukum dengan berlakunya Perjanjian Lisbon pada tahun 2009.

Tapi nyatanya, mereka (MICHR) tidak digubris sedikitpun oleh Mr. Frans Timmermans karena kedatangannya ke Indonesia justru menginginkan peningkatan hubungan bilateral yang lebih baik lagi dengan Negara Indonesia. Seperti tergambar dalam ungkapannya "Indonesia bergerak sangat cepat dan punya banyak sekali negara mitra. Kami tidak ingin dilupakan," kata Timmermans.

Menlu Timmermans juga menyampaikan bahwa kedua negara akan menyelenggarakan konsultasi tahunan, dimana tidak hanya bersama membahas isu-isu bilateral tetapi juga isu-isu internasional. Kedua negara juga akan mengintensifkan hubungan di sejumlah bidang, antara lain pendidikan, penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pembangunan kawasan timur dan tatakelola perairan.

Diharapkan setelah kunjungannya ini akan segera disusul sejumlah kunjungan menteri-menteri Belanda ke Indonesia dan puncaknya pada akhir tahun ini PM Mark Rutte akan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia dengan membawa delegasi misi dagang.

Note:

MICHR adalah media propaganda FKM/RMS yang dimotori oleh Alexander Manuputty terpidana kasus makar di Ambon, Maluku yang melarikan diri ke Amerika Serikat pasca kerusuhan 1999-2001. Hingga kini ia selalu mencoba mencari celah dari isu-isu yang berkembang di Indonesia dan mempropagandakannya di social media termasuk dalam halaman facebook Menlu Belanda Frans Timmermans.

[caption id="attachment_228553" align="aligncenter" width="640" caption="Page Frans Timmermans (facebook.com)"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline