Lihat ke Halaman Asli

Reinhard Hutabarat

TERVERIFIKASI

Penikmat kata dan rasa...

September Morn

Diperbarui: 19 September 2016   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : jazzihomestay.com

Nicko adalah seorang anggota tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Gegana Brimob. Sebagai seorang petugas yang selalu berkecimpung dengan bahan peledak, dia sadar betul bahwa dia tidak akan pernah tahu kapan dan bagaimana bom yang sedang ditanganinya akan meledak.

Tapi dia sangat mencintai pekerjaan ini. Dia selalu merasakan endorfinnya “meledak” ketika dia mampu menjinakkan sebuah bom, apalagi sebuah bom sexy yang high explosive!

Umurnya september ini akan 36 tahun, dan dia masih singel. Jomblo sepertinya adalah pilihan hidup baginya. Pekerjaannya sangat beresiko. Ketika menangani sebuah bom, dia tidak pernah yakin apakah masih bisa kelak menikmati secangkir kopi lagi atau tidak. Itulah sebabnya sebelum menangani sebuah bom, dia akan menikmati dulu secangkir kopi pahit. Setelah pekerjaannya selesai, barulah dia akan meneguk kopi Vietnam!  

Apakah Nicko tidak punya “rasa” ataukah dia punya masalah orientasi seksual? Samasekali tidak. Sampai sepuluh tahun yang lalu, dia masih termasuk kategori playboy karena terlalu sering jatuh cinta pada wanita yang berbeda... Akan tetapi sejak negeri ini “demen” dengan bom, dan dia semakin tertarik menekuni pekerjaannya, perasaan takut kalau dicintai seorang wanita membuatnya mulai memendam “rasa”

***

Nicko baru saja keluar dari kafetaria itu sambil bersiul-siul kecil. Ada sesuatu yang dirasakannya, namanya “rasa”  “Rasa” itu seperti gabungan anfo explosive, detonator dan trigger (pemicu) yang kolaborasinya meghasilkan ledakan endorfin, sebuah perasaan senang yang tak terkatakan! Ternyata Nicko baru saja berhasil “mencuri secara rahasia” foto Septya melalui kamera smartphonenya tanpa diketahui sipemilik, yang juga pemilik kafe tersebut.

Sudah hampir empat bulan Nicko suka ngopi di kafe di kawasan Kemang itu. Yang pasti bukan karena enaknya kopi semata saja yang membuatnya rajin ngopi disitu, melainkan juga karena efek dari wajah sipemilik kafe itu, mampu menginduksi seluruh ruangan itu dan membuatnya menjadi lebih “cozy”

Ini seperti Dejavu. Mereka tidak pernah ngobrol, kecuali dua kali ketika Septya langsung melayani orderannya. Tapi bagi Nicko, dia merasa sangat dekat dengan Septya. Menatap Septya dari kejauhan seperti berbicara empat mata saja. Dia merasa ada chemistry diantara mereka. Apakah mereka berteman dekat atau berpacaran dikehidupan sebelumnya? Entahlah...

***

Malam itu kehebohan terjadi disebuah mall dikawasan Serpong. Ada isu bom meledak! Para pengunjung berhamburan keluar. Septya dengan temannya, Mira sudah berada diluar gedung dengan nafas seperti mau copot! Mereka ingin segera pergi dari situ, tetapi mereka masih takut menuju ruang parkir yang berada di basement mall.

Seketika Septya melihat seseorang yang agak sering dilihatnya, tetapi kali ini penampilannya sangat berbeda dengan biasanya! Biasanya lelaki itu suka memakai jins, Tshirt dan sepatu kets dengan pembawaan santai. Kali ini lelaki itu kelihatan sangat gagah dibalik uniform Brimobnya, mengatur anak buahnya yang berpakaian seperti astronot itu!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline