Lihat ke Halaman Asli

"Don't Negative Thinking"

Diperbarui: 22 November 2017   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir di pastikan, setiap jam istirahat tiba Niko beranjak ke UKS di sekolahnya atau tempat kesehatan. Tiduran yang ia lakukan saat di UKS, jika di tegur guru alasannya pusing di kepalanya. Kemuadian ada teman yang dapat dikatakan akrab dengan Niko, menceritakan bahwa Niko sebenarnya tidak sedang pusing. Ia hanya menghindar bertemu dengan teman-temannya saat istirahat.

Ada apa dengan Niko? Bagi teman-temannya tak ada masalah. Justru yang bermasalah adalah Niko. Dalam pergaulan Niko selalu berpikir negatif pada orang lain. Kalau bicara dengan teman, isi pembicaraan hanya menjelek-jelekan teman. Anehnya, ia pun tidak merasa puas dengan dirinya.

Sikap Niko termasuk anak yang mudah bereaksi, ketika ada teman yang sukses. Setelah itu, ia merasa menyesal, mengapa bukan dirinya yang sukses? Sehingga Niko mudah murung. Jika ada yang bicara tentang cita-cita jawaban Niko selalu bernada psimis.

Dari cerita Niko, dapat dikatakan bahwa Niko terperangkap pada pola pikir negative thinking. Jika dibandingkan dengan Fahri yang mempunyai pemikiran positive thinking. Hal ini tampak pada sifatnya yang ceria, tegar dan optimis. Sehingga dirinya merasa sehat dan jarang sakit.

Fahri berani menghadapi masalah, tantangan dan bisa menerima kesuksesan orang lain. Jadi ia tidak mudah stres. Ia bisa tenang dan ada kemauan untuk terus maju. Ketika berbincang-bincang dngan teman-temannya ia belajar untuk tidak membicarakan kejelekan orang lain.

Bagaimana cara agar anak-anak kita tidak terlalu di kuasai oleh negative thinking? Sehingga anak-anak kita akan selalu sehat dan nyaman dalam pergaulan.

Caranya yaitu :

  • Upayakan anak-anak tidak mudah hanyut dalam kecemasan, kebencian terhadap diri sendiri dan lingkungan
  • Ajari anak untuk membuka diri kepada siapapun atas kekuatan dan kelemahan diri
  • Berani mengakui kelebihan orang lain
  • Tidak mudah emosional kepada orang lain
  • Selalu berpikir positive thinking

pict : https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrwXx29.hRawg0AtFn3RQx.?p=gambar+anak+negativ+tinking&fr=yhs-iry-fullyhosted_003&fr2=piv-web&hspart=iry&hsimp=yhs-fullyhosted_003&type=plk_coinisre_17_17_ssg01#id=1&iurl=https%3A%2F%2Favicennaedu.files.wordpress.com%2F2013%2F05%2F1_a-melatih-anak-berpikir-lateral.jpg&action=click




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline