Lihat ke Halaman Asli

Pelanggaran HAM oleh para Zionis Terhadap Palestina

Diperbarui: 4 Februari 2025   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi hak asasi manusia

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hal-hal yang melekat pada semua individu sebagai manusia tanpa diskriminasi apapun. Hak-hak ini dianggap sebagai hak-hak dasar yang dilindungi oleh hukum International dan konstitusi negara-negara yang menganut prinsip Hak Asasi Manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak asasi manusia adalah memiliki haknya untuk dilindungi secara internasional, seperti berhak untuk hidup, merdeka, kebebasan berpendapat, dan kebebasan untuk memilih.Palestina dan Israel merupakan dua negara yang tidak pernah lepas dari pembahasan dunia. Konflik antara Israel dan Palestina telah berkepanjangan, membuktikan kompleksitas dan intensitas pelanggaran hak asasi manusia yang dialami oleh warga Palestina. Para zionis Israel telah mengambil hak-hak dasar warga sipil Palestina, termasuk hak untuk hidup dan hidup aman. Contohnya adalah serangan udara massal oleh Israel melawan Gaza menyebabkan banyak korban sipil. Laporan International Committee of the Red Cross (ICRC) menyebutkan bahwa warga sipil Palestina digunakan sebagai target utama, bahkan perawat seperti Rezana al-Najjar yang menemani korban tertembak pun tidak luput dari serangan militer Israel (Pratama, 2020).

Israel juga melakukan deportasi dan penggusuran warga sipil Palestina. Sekitar 500.000 warga sipil Palestina dievakuasi dari wilayah mereka (Wahidin, Wati: 2024: hal.10).  Tujuannya adalah untuk menduduki wilayah tersebut dan menghancurkan infrastruktur sosial ekonomi Palestina. Ini merupakan bentuk eksploitasi yang jelas melanggar hak asasi manusia, terutama hak untuk memiliki tempat tinggal yang aman. Selain itu, Israel juga melakukan pembatasan kesehatan dan persedian makanan bagi korban konflik. Laporan ICRC menyebutkan bahwa warga sipil Palestina digelandungi dan tidak diberi makan-minum yang layak, serta tidak mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai (Wahidin, Wati: 2024: hal.10). Hal ini menunjukkan bahwa Israel tidak hanya mengganggu kehidupan harian tapi juga mengancam eksistensi fisik warga sipil Palestina. Bahkan anak-anak Palestina juga menjadi korban pelanggaran HAM yang parah. Di Tepi Barat dan Jalur Gaza, anak-anak berusia 12 tahun dapat ditahan dan diadili oleh Israel jika mereka melakukan pelemparan batu terhadap militer Israel. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak dianggap sebagai musuh potensial dan tidak dijamin hak-hak dasar seperti anak-anak umumnya.

PBB telah mengeluarkan banyak resolusiyang dikeluarkan oleh majelis umum dan dewan keamanan serta dengan menyelengarakan konferensi international yang berkaitan dengan masalah-masalah Palestina dengan mempertemukan pihak yang bertingkai agar dalat menyelesaikan konfliknya tersebut dengan jalan damai. Tetapi hal ini tidak menuai keberhasilan karena tidak dipatuhinya kebijakan PBB oleh phak-pihak yang terlubat konflik, serta kurangnya dukungan dari negara-negara Arab dan Eropa (Lewiandy, Max: 2024: hal.4).

Pelanggaran hak asasi manusia oleh para zionis terhadap Palestina merupakan isu yang komples dan mendalam. Dari pengambilan hak-hak dasar, deportasi dan penggusuran, hinggan pembatasan akses terhadap kesehatan dan makanan. Kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina tidak hanya melanggara norma-norma internasional, tetapi juga menciptakan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan. Respons dari komunitas internasional, meskipun ada beberapa kritik dan resolusi dari organisasi seperti PBB, masih belum cukup untuk menghentikan pelanggaran ini secara efektif. Oleh karna itu, perlu adanya tindakan tegas dari komunitas internasional untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia yang terus-menerus terjadi agar warga Palestina dapat menikmati kehidupan yang damai, aman, sejahtera sesuai dengan aspirasi universal manusia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline