Lihat ke Halaman Asli

Sirilus

pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Ngutang di Rantau

Diperbarui: 6 Januari 2024   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Layu, kering tak berdaya

Duduk, menangis kesendirian

Meratapi nasib

Seperti hidup tak berarti

Kenapa aku ditakdirkan menderita

Kadang makan kadang tidak

Jiwa tak menetap

Memikirkan kapan melunasinya

Lupa memikirkan makan tiga kali

Terkadang nyerah dan ingin berakhir

Nasib tak seindah imajinasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline