Lihat ke Halaman Asli

Sirilus

pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Mental Teruji Ospek Tatap Muka 2017 Vs Ospek Online 2020

Diperbarui: 16 September 2020   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ini salah satu contoh kegiatan ospek tatap muka secara langsung | hipwee.com

Ospek menjadi sebuah penantian bagi mahasiswa baru. Sejak SMA mereka selalu merindukan kegiatan keseruan awal saat masuk kampus, dan keseruan itu ada pada kegiatan ospek. Ospek menjadi sebuah situasi atau momen di mana mental mahasiswa baru diuji. 

Yang cantik dan yang tampan selalu menjadi sasaran senior. Di dalam ospek biasanya ada canda tawa namun juga tangisan. Canda tawa bersama saat ada yang lucu, namun tangisan saat mental rapuh. Tidak mampu untuk menangkis kata-kata gombal, dan kata-kata bernada keras dari senior, atau terlambat dalam mengikuti kegiatan dan disiksa senior. 

Pokoknya seru saat ospek berlangsung. Ini ospek dalam tatap muka langsung yang saya dan teman-teman sebelum angkatan mahasiswa baru tahun 2020 alami. 

Kalau teman-teman angkatan mahasiswa baru 2020 mungkin akan menjalankan ospek secara online. Ospek tahun ini dapat dikatakan bergantung pada paketan dan jaringan internet. Bukan pada kedisplinan, sebab kamu mau hadir tepat waktu namun jaringan parah sama saja dengan terlambat. Jaringan internet dapat diistilahkan sebagai "transportasi" bagi mahasiswa dalam menjalankan kegiatan.

Beda ceritanya dengan mahasiswa baru angkatan 2020 yang merasakan ospek melalui daring, tidak ketemu tatap muka. Mereka hanya melihat teman mereka hanya dalam layar kecil, Handphone. Tidak seru. Karena setelah kegiatan tidak ada canda tawa, pengenalan lebih dekat. Mungkin cerita jatuh cinta saat ospek tidak ada dalam mahasiswa baru angkatan 2020. Sedihnya jadi mahasiswa angkatan 2020.

Mahasiswa baru angkatan 2020 hidup dalam penasaran mendengar cerita dari kakak-kakak tingkat mengenai masa ospek mereka yang seru. Contoh saja, saya bercerita kepada ade yang mahasiswa baru asal Manggarai-NTT yang datang kuliah di Malang. 

Saya bercerita mengenai indahnya masa ospek. Bisa cuci mata, berkenalan dengan orang yang dari berbagai daerah. Dan mengenal budaya dari orang lain. 

Dalam kegiatan ospek ada nyanyinya, siksaannya, pentas seni dan sebagainya. Dia penasaran dan pengen sekali untuk merasakan ospek. Saya mengatakan padanya bahwa kamu mungkin tidak merasakan hal itu, karena kalian mungkin akan ospek secara online.

Raut wajahnya terlihat sedih mendengar cerita dariku, dari awalnya semangat mendengar ceritaku berubah menjadi loyo dari saya bilang mungkin kalian ospek secara online. Pandemi korona ini memang mengubah segalanya, termasuk jadwal kegiatan kampus. Apa yang telah dijadwalkan diubah dengan adanya korona.

via tribunnews

Mahasiswa baru 2020 mentalnya kurang terlalu teruji, marah dan bentakan kasar di layar kecil HP tidak terlalu berpengaruh dengan perasaan mahasiswa baru. Karena marahnya hanya dalam layar tidak ketemu langsung. Ya mau ada siksaan tidak terlalu kepikiran, karena tidak ketemu langsung. 

Dalam pola pemikiran mahasiswa baru mungkin masih teringat akan cerita dari kakak-kakak senior terkait masa ospek mereka yang indah. Sehingga dalam menjalankan ospek mereka kurang terlalu antusias sudah. Mahasiswa baru 2020 tidak dapat melihat kecantikan dan ketampanan teman, atau kecantikan dan ketampanan senior secara tatap muka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline