Lihat ke Halaman Asli

Yos Mo

TERVERIFIKASI

Sports, Music, Technology Expert

Kronologi Tewasnya Suporter Persija Sebelum Laga Persib Vs Persija

Diperbarui: 26 September 2018   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jenazah Haringga Sirila korban pengeroyakan bobotoh/ foto dokumentasi twitter @SiaranBolaLive

Kabar sedih sekaligus mengerikan kembali hadir dari kancah persepakbolaan nasional. Sungguh suatu ironi, pada saat pemain bulu tangkis Indonesia bikin bangga dengan prestasi juara di China Open dan Bangka Belitung Masters, di tempat lain suporter sepak bola lokal Indonesia malah menjadi bar-bar suka membunuh orang lain.

Seorang pemuda berbadan gempal yang kemudian diketahui bernama Haringga Sirila dibunuh oleh beberapa pendukung Persib di kawasan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). 

Peristiwa pengeroyokan biadab di GLBA tersebut terjadi sebelum berlangsungnya pertandingan klasik antara Persib Bandung dan Persija Jakarta yang berkesudahan 3-2 buat kemenangan kesebelasan tuan rumah.

Dari bukti video yang terpantau di lini masa media sosial, secara membabi buta para orang yang memakai atribut pendukung Persib tanpa rasa berdosa menghajar bertubi-tubi kepala dan anggota badan korban yang sudah tak berdaya, sehingga korban tewas mengenaskan di lokasi kejadian. 

Menurut desas-desus yang beredar, korban yang berlari ketakutan sempat meminta pertolongan kepada para pedagang yang berada di sekitar tempat kejadian perkara. Namun para pedagang di sana tidak ada yang berani menolong, karena situasi yang "panas" saat itu.

Dalam penelusuran saya di akun media sosial almarhum Haringga, dia mencantumkan alamat rumahnya di Jl. H. Djairi, RT.7/RW.2, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. 

Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, sudah mengkonfirmasi bahwa suporter yang tewas di GBLA adalah bagian dari suporter Persija (Jakmania) yang berasal dari Cengkareng.

Gede Widiade secara terbuka mengaku sangat geram dengan kejadian ini. Dia merasa kecewa karena Jakmania yang datang ke stadion GBLA tidak dilindungi. 

foto almarhum Haringga (dilingkari) semasa hidup/ foto dokumentasi twitter @Deandry_

Menurut data Litbang Save Our Soccer (SOS), sejak 28 Januari 1995 hingga September 2017 sudah 57 nyawa suporter lenyap sia-sia karena menjadi korban dalam pertandingan sepak bola dalam negeri. 

Sudah banyak nyawa suporter melayang di tahun 2018. Sebulan silam, 2 orang suporter Persitara Jakarta Utara tewas di Pasar Rebo saat akan mendukung tim kesayangannya bertanding. 

Bulan Juli 2018 silam, seorang pemuda juga dikabarkan tewas usai menyaksikan laga derbi DIY antara PSIS Yogyakarta melawan PSS Sleman di Stadion Sultan Agung, Bantul.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline