Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Aksiomatis Tanggal Tua

Diperbarui: 9 Oktober 2021   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan Layar (Dokpri)

Istilah tanggal tua sepertinya hanya ada di Indonesia. Tidak diketahui siapa dan kapan pertama kali istilah tersebut dicetus. Uniknya, pengertian tanggal tua pun sudah dipahami secara umum tanpa perlu dijelaskan.

Makna tanggal tua yang dipahami umum yakni masa-masa akhir bulan atau sekira tanggal 25-30 setiap bulannya. Tapi mengapa disebut tanggal tua? Akibat sebutan tanggal tua, akhirnya memberi pengaruh pada diskursus pengelolaan keuangan.

Katanya, mengelola keuangan ditanggal tua butuh softskill istimewa agar tidak berefek buruk pada bulan berikutnya atau pada tanggal muda bulan depan. (Ada enggak sih tanggal muda? Hehe).

Bagi mereka yang menganut mazhab tanggal tua dan tanggal muda, umumnya mereka adalah orang gajian. Gaji dengan ukuran pas-pasan. Artinya pas diambil pas habis. Yang tersisa adalah cicilan hutang. (Haha).

Kehidupan orang-orang gajian, siklus pendapatannya memang dari tanggal ke tanggal. Cukup tidak cukup harus bisa mencukupi untuk kebutuhan selama sebulan hingga menerima upahan belum berikutnya.

Sebetulnya kalau gajinya itu lebih besar dari kebutuhan tidak masalah. Tetapi ketika lebih besar pasak daripada tiang, disitulah mulai muncul persoalan. Seseorang dituntut untuk memutar kepala cari cara agar bisa makan tanpa utang.

Menurut saya ini aneh. Bagaimana mengelola keuangan dari pendapatan sebulan yang tidak cukup untuk kebutuhan. Katanya sih berhemat. Kalau itu jawabannya, maka tidak perlu softskill jitu untuk mengelola keuangan diakhir bulan. Cukup stok mie instan aja sama saos atau sambel tomat. Nah tinggal buat jadwal untuk menu harian. Hehe

Maksudnya saya, jika pendapatan tidak cukup, ya mbo tak usah dikelola. Toh bagaimana pun akan tetap sengsara. Jadi yang mesti dipikirkan adalah darimana tambahannya. Contoh, kayak menulis di Kompasiana syukur-syukur dapat K-rewards.

So, istilah tanggal tua itu khusus ditujukan untuk orang-orang gajian dengan gaji kurang. Sementara bagi mereka yang gajinya surplus setiap bulannya tidak kenal istilah tanggal. Bahkan tanggal 30 pun mereka tidak ingat.

Faktanya bahwa pekerja atau karyawan di Indonesia memang payah dalam hal gaji/upah. Padahal undang-undang sudah mengatur besaran gaji yang wajib dibayarkan kepada tenaga kerja. Gaji masih dibawah UMR atau UMP.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline