Lihat ke Halaman Asli

Kongkalikong Musik Reggae di Indonesia

Diperbarui: 12 Oktober 2015   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam Jalanan,

Mengenal musik Reggae pada dasarnya selalu identik dan berkaitan dengan tokoh Bob Marley. Sekalipun beliau adalah musisi Reggae ke 3, yang memperjuangkan & memperkenalkan musik Reggae secara universal di tahun 1968. Terbukti, sampai sekarang ketenaran kualitas musik Reggae tidak pernah mati.  

Dengan alat musik "jimbe" yang menjadi ciri khas,  musik Reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafarian) di Kingston ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta gaya hidup bohemian.

Musik Reggae di Indonesia perkembangannya hampir sama dengan musik-musik lainnya, yang awalnya tidak terlepas dari para musisi band Legendaris.  Abresso band, pencetus pertama band reggae sekitar tahun 1980 di Indonesia dengan personil 7 orang yang di prakarsai oleh Yorries Raweyai saat itu. Mereka mewakili papua dalam misi perjalanan fort flores bay dalam performance Christmas Island tahun 1986.

Abresso band sebelumnya juga pernah rekaman di tahun 1984 dengan beberapa tembangnya yang sempat hitz saat itu , diantaranya adalah : ''Sungguhku tak percaya - I wonder, dan Urusan apa". Setelah itu band Reggae lainnya seperti Black Company, Asian Roots di tahun 1986 dan Tony Q Rastafara dengan bandnya Root Rock Reggae di tahun 1989.

Seiring dengan berkembangnya zaman, musik Reggae di Indonesia juga tidak terlepas dari hiruk piuknya masa dimana musik itu sempat vacum karena kurangnya peminat musik Reggae disertai begitu banyaknya aliran musik Genre lainnya yang berkembang di Indonesia sekitar tahun 90-an ke atas saat itu. Barulah di Tahun 2000 setelah Tony Q Rastafara berpisah dengan bandnya dan membuat album single  tersendirinya, perkembangan nuansa musik Reggae di Indonesia sedikit kembali bersinar.

Harapan dan impian Tony Q menjadikan musik Reggae banyak diminati semakin nyata, setelah beliau tanpa putus asa kembali meliris  album Reggae solonya di tahun 2003. Judul album itu adalah, '' KRONOLOGI'' yang pada dasarnya isi album tersebut adalah bagian dari lagu-lagu lama milik Tony Q sendiri, yang di liris dan di cover kembali oleh beliau, dkk saat itu.

 

Semakin banyaknya band musisi Reggae baru selain Tony Q di tahun 2000-an. Disitu pula awal music Reggae di Indonesia kembali bernyawa dan bersinar. Ada Mba surip dengan solo vokal, Steven Coconutrezz, Steven Jam, D'riie Ambazsador, Coz Republic, Marapu, Ras Muhammad yang go Internasional dan band-band Reggae baru di Indonesia seperti Antenar, Momonon dan lain-lainnya. Semuanya memberikan fakta bahwa musik Reggae di Indonesia telah menjadi musik tren dikalangan pemuda/i Indonesia.

 

Seperti syair lirik lagu Tony Q, " Kaki-kaki Telanjang bergoyang-goyang", mungkin seperti itulah dunia musik Reggae Indonesia. Awalnya yang telanjang karena kurangnya peminat Reggae, yang membuat produser musik sangat sulit mencari keuntungan melalui musiknya bertempo lambat, bervokal berat dan terkesan seperti mabuk yang memicu seorang pendengar cepat bosan, kini telah dibungkus dan kembali berkibar layaknya bendera bergoyang-goyang diatas angin sampai sekarang ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline