Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Muttaqin

IG: @bukutaqin

Baru Baca Buku dan Sudah Merasa Tahu

Diperbarui: 31 Oktober 2021   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pexels.com (George milton)

"Entah, saya bingung harus menganggapnya apa. Namun merasa "maha tahu" ini sering saya alami setelah tamat membaca buku".

Beberapa waktu lalu saya membaca buku berjudul The Man Who Loved Books Too Much. Menceritakan seorang lelaki yang sangat mencintai buku-buku. Walaupun dalam novel itu dikisahkan jika buku yang dimiliki tokoh utama bernama Gilkey curian. Namun buku-buku itu terbilang langka dan mahal. Jarang bisa ditemukan karena jumlahnya terbatas.

Saya membaca dengan perasaan penuh penasaran saat itu. Karena memang, isi dari ceritanya saya anggap bagus. Apalagi ditulis oleh jurnalis berdasarkan kisah nyata. Sehingga saya bisa mencocokkan informasi yang diberikan dengan berita-berita di internet.

Selain itu wawasan tentang literasi dan referensi buku-buku bagus "sepanjang masa" sangat menarik bagi saya. Seolah saya tengah menemukan sebuah harta karun. Saya bisa menikmati tiap narasi yang diberikan oleh penulis.

Beberapa waktu kemudian, setelah menekuni untuk membaca The Man Who Loved Books Too Much beberapa hari. Akhirnya semua lembarannya saya lumat habis tak tersisa. Saya telah menamatkan buku yang saya anggap sangat bagus. Menakjubkan!

Hanya saja setelahnya perasaan aneh mulai timbul di hati saya. Seolah, saya merasa menjadi orang yang maha tahu! Maha tahu mengenai bagaimana watak Gilkey di kehidupan nyata, maha tahu mengenai tipe buku-buku klasik yang bagus dan nama-namanya, maha tahu mengenai literasi di tempat yang jauh sana, maha tahu mengenai penjara-penjara yang ada di lokasi Gilkey, maha tahu mengenai apapun! Apapun yang ada hubungannya dengan literasi, buku klasik, pencinta buku, dan kriminal.

Bukan bermaksud sombong. Tiba-tiba saja setelah membaca buku bagus seperti ini. Kepercayaan diri saya bangkit, dan saya semakin cakap mengungkapkan opini di saat bertemu dengan teman. Saya bahkan sangat bisa membantah perkataan teman-teman yang tidak sesuai.

Aneh bukan?

Hal seperti ini tidak hanya terjadi satu kali saja. Pada waktu yang lain lagi. Saya membaca buku The Death of Expertise. Sebuah buku yang menceritakan sisi buruk pendidikan dan beberapa hal yang berhubungan dengan pendidikan. Baik itu perguruan tinggi maupun internet yang biasa dijadikan rujukan beropini masyarakat. Buku tersebut ditulis oleh seorang pakar ternama bernama Tom Nichols.

Lalu setelah tamat membacanya. Hal aneh seperti sebelumnya terulang lagi. Tiba-tiba saja saya merasa menjadi orang yang maha tahu. Mendadak saya bisa lantang beropini:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline