Lihat ke Halaman Asli

Surga SEX yang murah meriah (Awas !!!! penderita HIV/AIDS mencapai sekitar 254 orang di Kab.Tangerang)

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang cemas pekerja seks komersial (PSK) di sejumlah lokalisasi di Kabupaten Tangerang pasca-lebaran ini melonjak.

Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Yuliah Iskandar mengatakan, kecenderungan peningkatan jumlah HIV/AIDS disebabkan arus pendatang tanpa identitas yang masuk Kabupaten Tangerang. Dia mengungkapkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang setiap tahun selalu meningkat. Pada tahun 2006 jumlah penderita HIV/AIDS mencapai sekitar 254 orang. Sementara data tahun 2007 hingga bulan Juli sudah mencapai 114 orang.

Empat lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, saat ini terus berkembang dan bertambah banyak. Mirip seperti prostitusi Kali Jodoh, Jakarta Utara.Sejak beberapa tahun terakhir tempat prostitusi Dadap, nyaris sama sekali tidak tersentuh oleh aparat Pemkab Tangerang, padahal keberadaan tempat yang menjadi lokalisasi tersebut masuk dalam wilayah hukum Kabupaten Tangerang.

Dari pantauan kami di lokasi, kemarin, tempat-tempat prostitusi tersebut semakin menjamur. Dengan kedok, cafe, warung jamu sampai panti pijat, wanita berlipstik tebal dan berpakaian seksi, tampak dengan berani menawarkan jasa dan menunggu pelangannya dengan duduk di depan tempat prostitusinya.

Namun tidak sedikit, para pekerja seks komersil (PSK), malah bermain kartu, sambil menunggu pelangganya. Tempat lokalisasi Dadap ini berubah gegap gempita, menjelang malam hari. Ratusan pria hidung belang silih berganti mendatangi tempat mesum tersebut. Kebanyakan para PSK tersebut, menurut warga, sebagian besar para PSK berasal dari Indramayu dan Jember.

“Kami juga bingung mas, kok tempat begituan tidak pernah dirazia, apalagi dibongkar. Sementara tempat warga yang ingin berusaha, malah dibongkar. Aneh ya, kok bapak bupati tidak berani membongkar tempat prostitusi,” menurut Ahmad Faisal ketua Korp Mujahid Tangerang. Menurutnya, para alim ulama dan kiai yang ada di Kabupaten Tangerang, khususnya MUI, mendesak bupati beserta jajaranya untuk membongkar tempat maksiat tersebut.

“Bukannya sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam, untuk bersama-sama menuntaskan kemaksiatan. Ini sudah di depan mata, kok didiamkan saja. Sejauh ini memang belum ada tanda-tanda tempat lokalisasi Dadap yang menyajikan minuman keras dan PSK akan dibongkar atau ditutup".

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, lanjutnya, penyebaran HIV/AIDS saat ini sudah masuk ke pelosok-pelosok kampung. Bahkan wilayah Kronjo dan Mauk serta Pakuhaji yang sebelumnya tidak terdapat penderita HIV/AIDS, sekarang sudah ditemukan. Hanya tinggal 6 kecamatan dari 36 kecamatan yang masih belum ditemukan data penderita HIV/AIDS, diantaranya Kemiri dan Panongan. Sementara untuk daerah dengan kasus tertinggi adalaha Curug, Cikupa, dan Pamulang. Sejauh ini tercatat sedikitnya 27 orang meninggal dunia,

Meningkatnya penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang tidak hanya berasal dari para PSK.Sebagian besar penularan HIV/AIDS justru melalui pemakaian narkoba dan obat-obat terlarang. Khusus untuk PSK, pencegahan yang harus di lakukan melalui penyuluhan rutin. Saat ini di Kabupaten Tangerang  terdapat tiga lokalisasi PSK yang semuanya berada di Dadap, Kosambi, Tangerang. Selain itu di beberapa daerah lain juga terdapat tempat yang kerap dijadikan tempat mangkal para PSK misalnya di wilayah Pondok Aren, Tangerang selatan. ***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline