Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Cucurak Menjelang Bulan Ramadhan, Apa Itu?

Diperbarui: 16 Maret 2023   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto makanan dalam acara cucurak (dokumen pribadi)

Beberapa hari terakhir anggota WAG membincangkan cucurak sebelum memasuki bulan Ramadhan. Tidak hanya di grup keluarga, ajakan juga datang dari WhatsApp Group teman alumni sekolah.

Sebetulnya apa sih makna cucurak itu? Memang begitu penting?

Diketahui bahwa Ramadhan 1444H akan tiba dalam hitungan hari. Bagi muslim, sebaiknya melakukan persiapan fisik dan mental dalam rangka menjalani ibadah puasa selama sebulan.

Persiapan fisik mencakup:

  • Menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga.
  • Menjaga pola makan sehat.
  • Melatih diri agar cukup beristirahat. Tidur tidak terlalu larut dan bangun lebih pagi.

Sedangkan persiapan mental meliputi:

  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, seperti -di antaranya- dzikir dan bacaan ayat suci.
  • Siap menghadapi perubahan rutinitas harian.
  • Menjalin tali silaturahmi dengan kerabat dan sahabat.

Biasanya, warga Bogor (mungkin juga masyarakat Jawa Barat) berkumpul sambil makan-makan bersama keluarga, kolega, atau teman sebelum bulan Ramadhan. Disebut cucurak. Pemahaman lengkap tentang cucurak dapat ditanyakan ke Google atau ChatGPT.

Saya akan mengumpulkan pendapat dari mereka yang saya temui di jalan saat jalan pagi.

Kata penjual gorengan yang mengaku asli Bogor, cucurak merupakan makan-makan bersama keluarga atau teman. Tidak harus diadakan khusus menjelang Ramadhan, tapi bisa dilakukan setiap saat bahkan tanpa merayakan sesuatu. Tujuannya adalah berkumpul, bergembira, membangun keakraban (sekaligus silaturahmi) melalui acara makan bersama.

Kegiatan berlangsung dalam keadaan cenderung sederhana, baik tempat maupun jenis hidangan. Makanan bisa merupakan hasil olahan bersama, atau masing-masing peserta membawa makanan jadi dari rumah.

Berikutnya saya bertanya ke toko di sebelahnya. Ternyata Uda pemilik warung kelontong adalah perantau yang tidak mengetahui persis definisi cucurak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline