Lihat ke Halaman Asli

Boyke Abdillah

Hanya manusia biasa

Asyik, Malam Minggu di Padang Makin Menarik dengan Adanya Permindo Night Market!

Diperbarui: 17 November 2019   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Meski kota Padang tidak termasuk kota yang mentereng seperti kota-kota besar lainnya, tapi percayalah, ada sesuatu yang beda di kota ini.  

Bila sanak Urang Awak yang tinggal di Padang, atau sering berkunjung ke kota ini, mungkin sudah biasa saja, tak ada yang istimewa. Tapi bila diperhatikan benar-benar, Padang banyak menawarkan keelokan kotanya, serta nikmatnya aneka kuliner yang ada bagi siapa saja yang berkunjung ke kota ini.

Mau menikmati kopmil yang legit sembari lihat kota tua, atau memandangi sunset di pantai Purus, atau makan jagung bakar sembari menikmati lanskap bukit barisan, serta kapal-kapal kayu yang bersandar di Muara dari atas jembatan Siti Nurbaya? Atau mau mencicipi sate Padang sembari minum es durian di kawasan Pondok.

Ya, yang saya sebut barusan, adalah ikon-ikon yang wajib dikunjungi di kota yang berlokasi hampir 1 juta jiwa ini.

Satu hal lagi, yang baru digagas pemko  Padang bersama Dinas Perdagangan dan Pariwisata kota Padang yakni Permindo Night Market, alias Pasar Malam Permindo yang dilaksanakan setiap malam Minggu di sepanjang jalan Permindo.
Event ini baru saja diluncurkan 9 November lalu, tapi sebagai warga Padang, saya baru berkesempatan melihatnya Minggu kedua, 16 November kemarin.

dokpri

Live perform (dokpri)

Kesan saya? Seru, pastinya. Bisa aja nih, pak walikota beserta jajarannya memberikan hiburan bagi warganya.

Kawasan Permindo di Mata Saya

Sebagai warga yang lahir dan besar di Padang, saya tahu pasti kawasan Permindo ini dulunya kawasan bisnis yang bergengsi, dimana di kawasan ini tidak saja tempat pedagang dan pembeli berkumpul, tapi juga tempat nongkrong anak muda sekitar 80/90-an. Ya, semacam kawasan Blok M  Jakarta lah kalo diambil perbandingan.

jalan Permindo setelah revitalisasi (harian haluan)


Seiring zaman, kawasan ini semakin surut pamornya dengan munculnya plaza dan pusat perbelanjaan modern. Apalagi bermunculan lapak-lapak di sepanjang trotoar hingga menutupi toko-toko yang ada, membuatnya menjadi tak menarik lagi. Parkir dan angkot yang ngetem seenaknya bikin malas belanja dan jalan-jalan di sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline