Lihat ke Halaman Asli

Boyke Abdillah

Hanya manusia biasa

[HUT RTC] Kerupuk Singkong Suparman

Diperbarui: 19 Maret 2016   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu ketiga (terinspirasi lagu)

Wajahnya yang keriput mengkilat diterpa matahari siang. Walau tampak lusuh, tapi sorot matanya masih tetap menyalakan semangat hidup. Aku tak tahu  berapa usianya, bisa jadi  kisaran tujuh puluh. Ia kujumpai sedang istirahat di bawah pohon jambu biji depan rumah yang menjulur ke arah jalan. Di sampingnya sepeda ontel sarat dengan dagangan. Kerupuk singkong yang terbungkus plastik di setang dan di boncengan. Aku langsung tertarik dan menghampirinya. Beli kerupuknya beberapa bungkus sekalian kepo menanyainya. 

“Udah berapa lama jualan, Pak?”

“Udah, lima tahunan.”

“Sebelumnya?”

“Tukang. Tapi nggak kuat lagi. Jadi jualan kerupuk aja.”

“Dibikin sendiri apa jualan dagangan orang?”

“Istri yang bikin.”

“Oh. Masih kuat kerja?”

“Dikuat-kuatin. Kalo nggak, ya, nggak bisa makan.”

“Anak?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline