Lihat ke Halaman Asli

aan rianto

Pengamat Issue HIV

Salah Kaprah Istilah dan Stigma

Diperbarui: 19 Februari 2019   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : pinterest/ellarobson

Mengapa penting memilah dan menggunakan bahasa yang tepat untuk melakukan edukasi terkait HIV dan stigma?

Bahasa dan Persepsi
Seringkali narasi terkait HIV memasukkan mitos dan stereotype yang salah yang pada akhirnya justru menstigma orang dengan HIV.
Orang Dengan HIV seringkali dianggap lebih aktif dan riskan dalam aktifitas sex ("hindari sex bebas  agar tdk kena HIV") padahal aktifitas sex tdk berhubungan dengan status HIV seseorang
Karena  sudah terlalu sering dibicarakan dan menjadi slogan bahkan lebih sering dipergunakan oleh media informasi untuk menarik pembaca maka hal2 tsb menjadi bagian "wajar" dari percakapan dalam kehidupan sosial sehari hari, terlepas itu mitos atau fakta.

People first language diharapkan mengikis stigma termasuk bahwa orang dengan HIV adalah "korban" (yang tdk berdaya, dan selalu tergantung orang lain,  rentan imunitasnya jadi harus "selalu dilindungi").
People first language jg diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi positif dan mengembalikan harkat martabat orang dengan HIV.

Merubah mindset dan Cara pikir terhadap diri sendiri.

Contoh mindset negatif yang seringkali dilakukan :
1. Saya terinfeksi penyakit mematikan dan gak akan berumur panjang
2. Saya layak menerima HIV sebagai "hukuman"
3. Hidup Saya sudah berakhir dan semua orang pasti akan mengucilkan.....

Cobalah menjawab pernyataan diatas dgn pertanyaan berikut :
1. Apakah semua ketakutan Saya beralasan?
2. Apakah berpikir demikian membantu untuk "move on"?
3. Apakah pernyataan diatas membuat kita down atau memotivasi?

Kemudian cobalah berpikir secara lebih positif:
1. Saya hanya hidup dengan HIV dan Saya masih berhak hidup seperti orang tanpa HIV
2. Saya bisa meneruskan hidup Saya dan mencapai cita2 dan karir yang Saya impikan
3. Saya hidup dengan HIV dan akan mempergunakan kesempatan ini untuk memotivasi orang lain agar bisa bangkit.

Pilihlah bahasa yang terdengar lebih "ramah" dan tidak memperburuk bayangan terhadap kondisi Kita 
:
* HIV tidak sama dengan AIDS
* ODHIV tidak sama dengan ODHA, gunakan kedua kata tersebut ditempat yang tepat
* ODHIV tidak perlu berakhir menjadi AIDS
* Hindari penggunaan kata "terinfeksi HIV" , ganti dengan "hidup dengan HIV"
* Gunakan HIV stadium 3 sebagai ganti AIDS

Sebagai tambahan dapat mulai merubah juga mindset positif tentang :


1. HIV tidak ada bedanya dengan infeksi penyakit kronis lain yang membutuhkan pengobatan jangka panjang atau seumur hidup
2. Dengan VL Undetectable, ODHIV tidak lagi perlu kuatir menularkan kepasangan secara sexual.
3. Ibu dengan HIV (bukan Ibu "terinfeksi" HIV) dapat melahirkan bayi yang sehat dengan  kelahiran per vaginum.
4. Setiap orang yang aktif secara sexual memiliki resiko yang sama terpapar HIV (kecuali memahami resikonya).
5. Screening antibody HIV dapat dilakukan sebagai bagian dari screening kesehatan.
6. Orang Dengan HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan orang tanpa HIV, jadi gak ada alasan melakukan isolasi sosial ataupun menutup diri dengan alasan apapun dgn Cara apapun.....
7. Dan masih banyak lagi hal2 positif yang dapat membantu Kita memandang HIV tidak dari sisi yang stigmatif......

Silahkan beri rating bila menyukai artikel ini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline