Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Untuk Effendi Buhing si Pembela Hutan Kinipan

Diperbarui: 27 Agustus 2020   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: argopuroonline.com

Pria itu tak tenang. Memandang pepohonan yang terus tumbang ditebang. 

"Itu tanah adat Kinipan. Mengapa kalian hancurkan?"

Tapi bantengbanteng besi terus mengamuk. Hutan pun remuk.

Pria perkasa itu tetiba kehilangan daya. Menangis sejadi-jadinya.

Pohon pompakan, sedawak, dan terotungan warisan moyangnya

habis tak bersisa.

*

Pria itu ingin berteriak. Apa daya, tiada tenaga tersisa

ia telah berteriak bertahun lamanya

sayang, telingatelinga pejabat tak mendengarnya

dan guyuran uang sawit telah mengalir dengan derasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline