Lihat ke Halaman Asli

Apa Kabar TKI-ku?

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari ini, suara TKI kembali bergema... salah satu TKI di hukum pancung di Arab, darah TKI kembali memanas, kesalahan pemerintah kembali di korek, NGO kembali bersuara lantang.

Apa kabar TKI ku di Taiwan? sudah kah mendapatkan hak kalian di sana? sudahkan kalian menjalankan kewajiban anda?

Besarnya pengeluaran di Indonesia tidak di imbangi dengan pemasukan yang tinggi, mengharuskan mereka terbang ke negara asing untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan mata uang.

Jujur bekerja di negara asing tidak lah semudah bekerja di negara sendiri, ini sudah pasti saya rasakan sendiri. Selain beradaptasi dengan lingkungan, bahasa, mereka juga harus beradaptasi dengan culture berbeda. Tidak setiap orang dapat survive dengan tekanan jasmani atau tekanan psikologis yang dihadapi. Masih teringat ketika saya menghadapi salah satu TKI sakit jiwa di Taipei, secara jasmani ia sehat tetapi secara psikologis ia cacat.

Tidak dipungkiri, kesalahan berawal saat langkah pertama mereka pijakan di kantor PJTKI. Berapa banyak pelatihan yang mereka terima, berapa banyak pengetahuan yang mereka serap, berapa banyak yang mereka ketahui tentang keluarga yang akan mereka layani.

Calon TKI yang mendaftar ke PJTKI hanya memikirkan hasrat mendapatkan penghasilan berlebih, bahkan beberapa dari mereka belum pernah merasakan kerasnya hidup di kota metropolitan. Ketidak seimbangan pelatihan, permintaan tinggi dari negara asing menjadikan TKI sebagai korban tanpa suara.

Selamat! bagi para TKI yang mendapatkan majikan yang mau mengerti culture mereka. Bagaimana bagi mereka yang mendapatkan majikan yang semena-mena? perjuangan atas semua tekanan pun di mulai. majikan, NGO, wartawan, pembaca berita, pejabat tak seorang pun mengerti arti dari penderitaan mereka.

Apa kabar pejabatku? dengarlah teriakan mereka pejabatku, lihatlah mereka dengan mata kalian, rasakan penderitaan mereka di dalam hati nuranimu.

Apa kabar TKI ku? bersuaralah TKI ku, bersuaralah agar dunia melihat kesedihan kalian, berteriaklah pada dunia kalian sangat tertekan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline