Lihat ke Halaman Asli

Mendamba Langit Biru

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Besar di Bandung berlanjut di Cinere yang ketika itu masih disebut kampung menjadikan saya termasuk si pencinta langit biru. Buat saya, langit biru itu pertanda awal hari yang sehat dan menambah semangat. Sayangnya, setelah memasuki angkatan kerja yang beredarnya di Jakarta Raya, kesempatan saya menikmati langit biru semakin minim. Betapa inginnya saya memulai pagi dengan disambut langit biru. Namun hingar-bingarnya ibukota komplit dengan paket polusinya membuat keinginan itu tinggal keinginan. Kalau ada sedikit rezeki berlebih, bolehlah saya "melarikan diri" sejenak ke Pulau Dewata untuk menikmati langit biru kecintaan saya itu.

Ada satu hal yang saya lakukan setiap menatap langit yang seringnya kelabu itu di pagi hari sembari berusaha menikmati jalanan ibukota yang padat merayap. Saya berdoa untuk dapat diizinkanNya menikmati langit biru saat mengawali hari. Tuhan memang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Sekarang saya dipermudah untuk menikmati langit biru. Meskipun untuk itu saya harus jauh dari keluarga dan tanah air tercinta.

Nah, buat Anda yang juga pencinta langit biru, semoga tampilan berikut ini bisa membantu menyemangati hari-hari Anda. Saya percaya, semakin banyak pencinta langit biru semakin mungkin kita berusaha menjadikan langit Indonesia lebih sehat dan bersih. Semoga.

Musim semi dimulai

[caption id="attachment_78671" align="aligncenter" width="480" caption="Musim panas di Calgary"][/caption] [caption id="attachment_78666" align="aligncenter" width="500" caption="Pagi harinya musim dingin"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline