Lihat ke Halaman Asli

Commander's Call Teman Ahok

Diperbarui: 10 Februari 2017   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tidak terasa perjuangan kita bersama Teman AHOK untuk mendudukkan Orang Baik AHOK sebagai pelayan warga DKI Jakarta sudah akan memasuki tahap-tahap akhir. Untuk itu sebagaimana layaknya menjelang garis akhir perjuangan maka diperlukan kesamaan derap langkah sehingga hasilnya bisa tercapai secara optimal seperti yang di targetkan.

Dengan pertimbangan :

1. Potensi risiko bagi warga DKI Jakarta sangat besar kalau dilayani oleh Pelayan baru karena ada kemungkinan berobahnya pola layanan dan perlu proses belajar dulu.

2.. Perlu efisiensi baik waktu dan biaya sehingga Pilkada harus selesai dalam 1 putaran dengan Orang Baik AHOK tetap sebagai Pelayan Warga DKI Jakarta.

3. Kalau masih perlu bukti akan hasil kerja Pelayan Orang Baik AHOK selama ini silahkan berkeliling kota untuk melihat hasil karya nyata seperti Layanan di Kelurahan, kondisi sungai yang bersih malah bisa dipakai berenang anak-anak, Gang - gang yang bersih, bertambahnya taman-taman sebagai paru-paru kota, selama Orang Baik AHOK cuti dari Gubernur maka Balaikota sepi bagaikan Gedung kosong, dll.

4. Pilkada DKI Jakarta harus sukses, berlangsung aman, langsung, bebas dan rahasia sehingga perlu aktip segenap Teman Ahok,

5. Tingkat Kepuasan Warga DKI Jakarta atas Hasil Kinerja Layanan Orang Baik Ahok - Djarot mencapai 80 % dan untuk itu perlu dipertahankan.

Untuk itu Segenap Teman Ahok untuk berpartisipasi aktip dalam Pilkada DKI Jakarta ini dengan mengajak serta orang tua, Saudara, tetangga dan semua warga di lingkungan untuk berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing pada hari Rabu, tanggal 15 Pebruari 2017 dengan selalu mengingat tata cara pencoblosan yang benar di bilik suara yaitu :

1. Nomor 1 itu dibuka kertas suaranya.

2. Nomor 2 itu dicoblos Gambar AHOK - Djarot.

3. Nomor 3 kertasnya dilipat kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline