Lihat ke Halaman Asli

Cakalele, Naik Panggung sambil Bawa Parang

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1415159992534645310

Empat orang pemuda Maluku naik ke atas panggung sambil berteriak-teriak membawa parang dan perisai. Itulah adegan awal Cakalele, sebuah tarian perang dari Maluku yang dipentaskan di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Maluku pada Selasa (4/11) malam kemarin.

[caption id="attachment_372105" align="alignnone" width="300" caption="Tari Cakalele (https://www.flickr.com/photos/126244412@N03/sets/72157648731367368)"][/caption]

Tari Cakalele yang dipentaskan di Lapangan Merdeka itu merupakan salah satu acara dari rangkaian kegiatan Kongres Kebudayaan Maluku ke-1 yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku (LKDM) sejak Senin (3/11) hingga Kamis (6/11).Dengan mengambil tema “Identitas ke-Maluku-an” LKDM menggelar acara seminar, pagelaran seni, pameran kebudayaan, permainan rakyat, kongres dan kelas budaya Maluku.

[caption id="attachment_372107" align="alignnone" width="300" caption="Tari dari Pulau Buru (https://www.flickr.com/photos/126244412@N03/sets/72157648731367368)"]

14151600851694203163

[/caption]

Pada malam kedua kegiatan kongres, ratusan warga Kota Ambon dihibur dengan acara pentas group musik Kulibia , Ernes Hawaiian Band, tari Cakalele, tari Bambu Gila, tari Tifa, serta tarian adat dari Buru, sebuah kabupaten di provinsi Maluku.

[caption id="attachment_372108" align="alignnone" width="300" caption="Group musik tradisional Maluku "]

1415160183379837113

[/caption]

Menurut salah satu peserta dari kabupaten Buru, Kongres Kebudayaan Maluku ke-1 bertujuan untuk melakukan konsolidasi sosiokultural berbagai sub etnik dalam lingkungan provinsi Maluku yang berciri kepulauan, dalam rangka merespon dinamika perubahan yang semakin pesat dalam aspek kehidupan masyarakat Maluku yang berciri multikultur. Selain itu, juga untuk sosialisasi manifestasi dan ekspresi berbagai kebudayaan sub etnik Maluku yang berbeda-beda, sehingga menambah khasanah kekayaan pengetahuan masyarakat sekaligus mendorong sikap saling mernghormati dalam kehidupan bersama di Maluku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline