Lihat ke Halaman Asli

Benny Rhamdani

TERVERIFIKASI

Kreator Konten

Menulis selama Ramadhan demi Lahirkan Satu Buku

Diperbarui: 6 Juni 2016   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - kompas

Ingin menerbitkan buku, tapi belum juga tuntas menulis naskahnya? Cobalah cara yang dilakukan teman kerja saya, Yadi Saeful Hidayat. Di hari biasa, kesibukannya sebagai editor dan penceramah membuatnya kurang fokus untuk menyelesaikan naskah. Tapi di bulan penuh rahmah, Yadi mendapat berkah kemudahan menulis buku pertamanya.

Hal itu terjadi pada Ramadhan tahun 2012. Dengan semangat menggebu-gebu untuk menulis buku, editor satu ini membiasakan diri menulis catatan renungan di notes Facebook-nya setiap hari. Waktu yang dipilih adalah setelah sahur sambil menunggu waktu shalat Subuh tiba, dilanjutkan selesai shalat Subuh hingga waktu siap berkemas ke kantor.

Menulis di bulan penuh berkah. (Foto: Benny)

Selain menulis, catatannya itu disebarkan juga kepada pembacanya melalui Facebook. Saya sebagai salah satu pembaca, merasakan peningkatan kualitas tulisan Yadi dari hari ke hari. Itu sebabnya saya menyarankan tulisannya itu dibukukan. Dan ternyata Yadi memang menyimpan rencana itu, apalagi banyak komentar pembaca catatannya yang berkomentar positif.

Beberapa bulan setelah Ramadhan berakhir, buku itu terbit dengan judul Aku Dekat, Engkau Dekat. Bukan sekadar terbit, tapi juga sempat cetak ulang karena disukai masyarakat pembaca yang haus buku-buku ketauhidan dengan gaya ringan.

Mencicil tulisan untuk buku di notes facebook. (Capture: Benny)

Buku yang kemudian terbit. (Capture: Benny)

Strategi Menyusun Buku

Baiklah saya akan coba membantu Kompasianer yang ingin memanfaatkan momen Ramadhan untuk menyelesaikan menulis satu buku.

Pertama, tentukan buku yang akan ditulis secara realistis dam waktu sekitar 25 hari. Jangan berpikir menulis buku yang perlu banyak research dan referensi. Saya sarankan, selain novel sekitar 25 bab pendek, bisa juga buku kumpulan cerpen, buku kumpulan kisah inspiratif berdasarkan kisah nyata yang pernah dialami, dan sejenisnya. Carilah benang merah atau tema yang sama agar jika dibukukan tidak kacau materinya. 

Kedua, tentukan waktu yang ingin dimanfaatkan untuk menulis. Saya sarankan waktu yang paling pas adalah sebelum atau setelah sahur. Pilihan waktu setelah taraweh mungkin secara energi kurang pas. Disiplinlah dengan waktu yang telah ditetapkan. Jangan coba cheating karena malas. Jika sedang keluar kota, tetap usahakan menulis, atau membayarnya dengan waktu yang sama di hari berikutnya. Artinya kita bisa menambah waktu menulis.

Ketiga, tulisan sebaiknya di-posting di media digital mana pun (Kompasiana, Blog, Watt pad, dll), lalu share di media sosial agar orang bisa ikut membaca dan menilai. Komentar positif akan membuat kita semakin semangat menyelesaikan proyek ini. Abaikan untuk mengedit hal-hal mayor. 

Keempat, beri tahu orang-orang sekitar bahwa kita memang sedang membuat proyek menulis sehingga mereka akan mendukung kita. 

Manfaat Menulis di Bulan Ramadhan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline