Lihat ke Halaman Asli

Bayu Samudra

TERVERIFIKASI

Penikmat Semesta

Jarang Gerak, Lakukan 3 Olahraga Ringan Ini dan Dapatkan Manfaatnya

Diperbarui: 13 September 2020   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersepeda salah satu bentuk kita bergerak. Waktu muda pas untuk bergerak bebas (dokumen pribadi)

Asam urat, rematik, diabetes, otot kaku, pegel linu, nyeri sendi, dan stamina menurun adalah beberapa penyakit yang menimpa orang dewasa pada rentang usia 40 tahun ke atas. Nyatanya, pemuda-pemudi di bawah 25 tahun telah mengalami gejala-gejala sakit tersebut. Hal ini bukan tanpa sebab, para anak-anak di era digital ini lebih suka berdiam sendiri tanpa ada aktivitas yang berarti.

Kita dapat mengambil contoh banyaknya muda-mudi lebih sering main game, blogwalking, mengedit vidio, hingga hanya streaming film bajakan di youtube. 

Yang hal itu, tentu minim gerak. Mungkin hanya beberapa bagian tubuh yang bergerak. Sebut saja tangan, jari kaki, dan bola mata. Area itu-itu saja. Hal itu pun berlaku bagi orang dewasa. Tapi jangan dibiarkan dan dibiasakan.

Jarang bergerak sungguh masalah serius. Lihat, tumbuhan saja bergerak dan hewan pun bergerak aktif. Tengok semut, pernahkan kamu melihat semut duduk manis dengan secangkir kopi menikmati senja?

Bahaya jarang gerak di waktu muda berakibat fatal bagi masa depan. Waktu muda sering merasa kesemutan, bisa saja menderita nyeri sendi. Yang akhirnya, si pemuda tidak mampu berdiri tegap dan bergantung pada kursi roda dalam segala aktivitasnya. Tentu hal itu tak mau terjadi pada diri kita. Kita pun berharap hidup sehat dan normal hingga ajal menjemput.

Maka dari itu, kita wajib berolahraga. Tidak perlu mahal (olahraga di tempat fitnes bahkan mendatangkan mentor senam). Cukup di rumah, entah di dalam ruangan maupun luar ruangan. Olahraga sederhana dengan banyak khasiat. Apa sajakah itu?

Aktivitas berjalan (lifestylekompas.com)

Pertama, berjalan. Sejak bayi kita dilatih berjalan mulai merangkak, duduk, hingga berdiri kuat dua kaki. Tentu aktivitas berjalan bukan hal aneh dan baru. Tiap hari kita tentu berjalan—bergerak menuju tempat satu ke tempat lainnya.

Aktivitas berjalan jangan diremehkan. Mentang-mentang sebuah tindakan mudah dan kita anggap tak memiliki nilai kesehatan, jelas salah kaprah. Berjalan merupakan salah satu bentuk olahraga. Mengolah kekuatan otot untuk menggerakkan rangka tubuh. Berjalan adalah olahraga ringan dan sederhana.

Contoh olahraga berjalan adalah berjalan mengitari kompleks perumahan dan atau mengelilingi pekarangan rumah. Perlu diingat bahwa, saat berjalan jangan hanya satu putaran melainkan lima hingga sepuluh putaran per hari. Sudah cukup mengganjar usaha berjalan guna mendapatkan manfaatnya.

Manfaat apa yang kita dapatkan setelah berjalan? Kita mampu menyeimbangkan tubuh dengan baik dalam tahap demi tahap langkah kaki. Kita dapat menyingkronkan gerak tubuh lain (tangan yang melantun ke depan dan belakang). Kita pun bisa mengatur napas lebih rileks saat berjalan. Selain itu, membuat aliran darah lancar dan menyehatkan kerja jantung.

Aktivitas lari (hallosehat.com)

Kedua, berlari. Lari adalah tindak lanjut dari aktivitas berjalan. Namun, durasinya lebih cepat ketimbang berjalan. Aktivitas berjalan masih dapat diselingi dengan ngobrol tapi jangan ghibah kayak Bu Tejo dan lari tidak diperkenankan ngobrol.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline