Lihat ke Halaman Asli

gus fik

Mastering patience will mastering everything else.

Penyebab Mereka Melakukan Bom Bunuh Diri

Diperbarui: 8 Juni 2017   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar kompas.com

Aksi terorisme bom bunuh diri yang dilancarkan oleh ISIS dengan Martir pemuda-pemuda berusia muda yang merasa dirinya dapatkan surga dengan amaliyah bom bunuh diri, adalah sebuah refleksi daripada kesesatan berpikir yang merasuk dan meraga sukma sedemikian rupa di alam bawah sadar mereka.

Ideologi takfiri yakni ideologi merasa dirinya paling benar dan mengkafirkan di luar dirinya, adalah pangkal daripada hasil yang kita lihat sekarang.

Interpretasi dan pemahaman mereka terhadap ayat-ayat agama yang berlandaskan pada khotbah dan fatwa ulama-ulama mereka, yang cenderung intoleransi dan otoriter serta tidak menghargai opini ulama yang lain adalah juga penyebab rusaknya alam bawah sadar mereka melakukan bom bunuh diri dan berkeyakinan bahwa mereka akan masuk surga setelah melakukan bunuh diri konyol itu. 

Dangkalnya pemahaman agama, intoleransi yang sangat tinggi, dibarengi dengan kepatuhan total adalah sebuah trigger terjadinya aksi bom bunuh diri.

Paham wahabi ini, ratusan tahun yang lalu, sudah diprediksi oleh para ulama di era Khilafah Usmaniah, akan sesat dan menyesatkan banyak orang. 

Bibit daripada faham ini bermula sejak zaman kenabian. Dari rasa Iri dan dengki daripada sebagian kaum Yahudi yang kemudian masuk Islam, yang terkenal dengan nama kaum khawarij. Mereka Saleh dari luar. Aktivitas shalat mereka juga sangat luar biasa. Namun dari pihak khawarij ini pulalah yang menghabisi nyawa sayyidina ali bin Abi Tholib radhiallahu anhu. 

Ambisi mereka untuk berkuasa sangat kentara. Dengan segala macam cara, dan menghalalkan darah sesama muslim sekalipun, jika berbeda haluan dengan mereka.

Watak dan karakter ini masih bisa kita lihat dengan jelas, bagaimana ketika Saudi melakukan blokade terhadap Qatar saat ini.

Otoritarianisme dan sempitnya alam pikiran mereka adalah ciri daripada khawarij yang menjelma dalam bentuk paham Wahabi.

Cenderung childish dan sok benar adalah ciri utama daripada pengikut ideologi wahabi.

Karakter ini begitu mendarah daging dari pengikut tingkat bawah sampai dengan pengikut tingkat atas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline