Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Susah Senang di Matkul Kewarganegaraan Semester Dua

Diperbarui: 27 Mei 2022   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hallo gais, di penutup matakuliah kewarganearaanku kali ini aku bakal nyeritain my journey mengenai gimanasih keluh kesahku di matkul semester ini, trus susah senangku buat bisa nyelesaiin tugas artikel mingguan dari Bapak Dosenku yang sangat sangat baik hati ini yaitu Bapak Edi Purwanto, M.Si. Sedikit info, disemester dua ini Pak Edi gak mewajibkan kita semua buat mengadakan meet atau zoom loh kecuali kalau emang ada hal yang ingin didiskusikan.

Nah sebagai gantinya beliau meberikan tugas kepada mahasiswanya untuk terjun langsung ke lapangan untuk wawancara ke lingkungan sekitar.

Tentu saja dengan tugas wawancara ini membuatku lebih tau tentang hal hal yang emang gak kuketahui sebelumnya. Mulai dari mengenal agama-agama lain, trus tentang tradisi apa sih yang ada di desaku ketika hendak menjelang bulan suci Ramadhan, mengenal lebih jauh tentang KPU dan Bawaslu di Tulungagung, dan yang paling memberikanku pelajaran yaitu tugas untuk wawancara warga miskin maupun pengemis yang ada disekitarku.

Di artikel pertamaku aku menulis mengenai my friend sekaligus sahabatku di kelas PBS B yaitu Faiq. Kebetulan banget tungasnya tuh ngebebasin kita buat milih salah satu diantara teman kelas buat dideskripsikan.

Tentunya aku milih Faiq, karena emang aku sama aiq ini satu asrama trus juga satu kamar, dan faiq juga temenku kemanapun baik cari makan maupun hangout.

Jadi di tugas pertamaku ini lumayan gampang tentunya, karena aku juga sudah kenal faiq dari awal banget sebelum aku milih buat ikut kuliah offline.

Aku udah sering keluar bareng sama dia buat jalan-jalan. Jadi aku dah lumayan tau gimana sifat dan karakteristik dari Faiq.

Di artikel keduaku aku bakal deskripsiin mengenai my mom. Sebenernya sedikit bingung juga ya mau nyeritain detail mengenai mamaku. Karena emang aku ini sedari kecil gak terlalu deket sama mama, dan lebih deket sama nenek karena mama juga sudah merantau dari aku kecil sapai sekarang.

Tapi di artikel itu aku coba buat ceritain masa-masa waktu aku tinggal sama mamaku kurang lebih 4 tahunan. Dan disana aku juga ngasih tau gimana mamaku mendidikku biar jadi anak yang berprestasi, trus gimana kerja kerasnya mamaku biar aku bisa kuliah sampai detik ini.

Aku yang emang orangnya tertutup dan gabisa cerita tentang keluarga, tapi dengan adanya tugas itu aku jadi bisa mengutarakan cerita-cerita mengenai orang tuaku selama ini.

Gak lupa dong diartikel ketiga aku juga bakal deskripsiin pelengkap mamaku yaitu ayahku. Ayahku ini merupakan ayah sambungku, walaupun beliau ayah sambung tapi beliau ga pernah beda-bedain aku sedikitpun dengan anak-anak kandungnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline